Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"1.000 Kali Ganti Pemerintahan, Kalau Enggak Punya Etika, Masalah Sampah Enggak Bakal Teratasi"

Kompas.com - 22/01/2024, 19:36 WIB
Vincentius Mario,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Agus (60), nelayan pesisir Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, merasa gusar melihat tumpukan sampah di pesisir laut persis di depan rumahnya, Senin (22/1/2024).

Perahu-perahu milik warga, juga milik Agus, bahkan bisa mendarat di atas lautan sampah tersebut.

Ia bisa berjalan di atas tumpukan sampah, menyusuri pesisir hingga ke perahu milik Agus.

Baca juga: Berhenti Melaut karena Cuaca Buruk, Warga di Marunda Kepu Jadi Pemulung Sampah Plastik

"1.000 kali kalian ganti pemerintahan, kalau enggak punya etika yang baik, enggak bakal ini bisa teratasi," kata Agus sambil melihat perahunya.

Agus menyebut, sampah yang sudah ada sejak lima tahun lalu itu menumpuk, membentuk daratan, sampai saat ini.

"Dulu enggak ada sampah di sini. Semenjak irigasi ini dibuat hingga sekarang, enggak pernah diolah. Sampah ini ada sejak lima tahun kemarin. Jadi sekarang sampah tidur," ujar Agus.

Agus mempertanyakan kinerja petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Marunda.

Dia berharap, alat berat bisa didatangkan agar masalah sampah di lingkungannya bisa teratasi.

Baca juga: Lautan Sampah di Pesisir Marunda Kepu, Perahu Nelayan Bersandar di Tumpukan

"Kalau zaman dulu enggak pakai alat berat, wajar. Kalau sekarang kan alat berat banyak. Kenapa pakai tangan? Kita yang rugi. Aturan kita bisa kerja ya, enggak bisa. Perahu dangkal, enggak bisa jalan," lanjut dia.

Sementara menurut Rarat (55), pengolahan sampah dari Bekasi, Jawa Barat, yang kurang optimal berdampak pada kehidupan warga nelayan di Marunda Kepu.

"Kalau menurut saya, sampah ini dari Bekasi. Bukan dari warga sini, atau warga DKI. Ada pintu air dari sodetan Bekasi, lihat sendiri sampahnya. Ini kiriman. Ini masih mending loh, biasanya itu bisa sampai ke tengah," tutur Rarat.

Senada dengan Agus, Rarat menyebut sampah di pesisir Marunda Kepu menyulitkan warga yang ingin melaut.

"Ini pengolahan sampah harusnya dibereskan sama PPSU. Hal kecil dari buang sampah aja bisa menyulitkan warga. Dampaknya besar banget. Jadi kita berpikir, kok makin lama, hidup makin sulit ya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Keluhkan Minimnya Trotoar di Jaktim, Singgung Kawasan Cikini

Warga Keluhkan Minimnya Trotoar di Jaktim, Singgung Kawasan Cikini

Megapolitan
Ibunya Dimaki, Pemuda di Kebon Jeruk Pukuli Ayah Tiri

Ibunya Dimaki, Pemuda di Kebon Jeruk Pukuli Ayah Tiri

Megapolitan
Air PAM di Koja Asin dan Berminyak, Warga Sebut Keluhan Tak Pernah Ditanggapi

Air PAM di Koja Asin dan Berminyak, Warga Sebut Keluhan Tak Pernah Ditanggapi

Megapolitan
Jalan Terjal Supian Suri Maju Pilkada Depok Saat Berstatus ASN, Dua Kali Dilaporkan ke KASN

Jalan Terjal Supian Suri Maju Pilkada Depok Saat Berstatus ASN, Dua Kali Dilaporkan ke KASN

Megapolitan
Detik-detik Menegangkan Jatuhnya Besi Ribar di Lintasan MRT: Muncul Percikapan Api, Penumpang Panik

Detik-detik Menegangkan Jatuhnya Besi Ribar di Lintasan MRT: Muncul Percikapan Api, Penumpang Panik

Megapolitan
Warganya Terganggu, Ketua RW di Cilincing Usir Paksa 'Debt Collector' yang Mangkal di Wilayahnya

Warganya Terganggu, Ketua RW di Cilincing Usir Paksa "Debt Collector" yang Mangkal di Wilayahnya

Megapolitan
Jatuhnya Besi Ribar di Jalur MRT, Timbulkan Dentuman Keras dan Percikan Api Berujung Penghentian Operasional MRT

Jatuhnya Besi Ribar di Jalur MRT, Timbulkan Dentuman Keras dan Percikan Api Berujung Penghentian Operasional MRT

Megapolitan
BNNP Jakarta Ungkap Penyelundupan Ganja dari Sumut ke Ternate Disamarkan dalam Sandal Wanita

BNNP Jakarta Ungkap Penyelundupan Ganja dari Sumut ke Ternate Disamarkan dalam Sandal Wanita

Megapolitan
Air PAM Asin dan Beminyak, Warga Koja Pakai Air Kemasan untuk Masak dan Minum

Air PAM Asin dan Beminyak, Warga Koja Pakai Air Kemasan untuk Masak dan Minum

Megapolitan
Warga Koja Keluhkan Air PAM di Rumahnya Asin dan Berminyak Lebih dari Seminggu

Warga Koja Keluhkan Air PAM di Rumahnya Asin dan Berminyak Lebih dari Seminggu

Megapolitan
Pemprov DKI Janjikan MRT Tetap Beroperasi Optimal Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Lintasan

Pemprov DKI Janjikan MRT Tetap Beroperasi Optimal Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Lintasan

Megapolitan
Munculnya Foto Duet Budi Djiwandono-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Babak Lanjut Koalisi Jokowi-Prabowo?

Munculnya Foto Duet Budi Djiwandono-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Babak Lanjut Koalisi Jokowi-Prabowo?

Megapolitan
Saat PSI dan Gerindra Buka Suara soal Isu Kaesang Maju Pilkada DKI, Duet dengan Keponakan Prabowo

Saat PSI dan Gerindra Buka Suara soal Isu Kaesang Maju Pilkada DKI, Duet dengan Keponakan Prabowo

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Lintasan MRT, Pihak Kontraktor Sebut akibat Induksi Elektromagnetik

Besi Ribar Jatuh ke Lintasan MRT, Pihak Kontraktor Sebut akibat Induksi Elektromagnetik

Megapolitan
Perbaikan Lintasan Rampung, MRT Jakarta Kembali Beroperasi Hari Ini

Perbaikan Lintasan Rampung, MRT Jakarta Kembali Beroperasi Hari Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com