Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Bentrokan di Angke Masih Gelap

Kompas.com - 10/01/2011, 18:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Polisi masih menyelidiki penyebab bentrokan antara dua kelompok masyarakat di Jalan Tubagus Angke Jakarta Barat yang terjadi pada hari Minggu (9/1/2011) malam. Polisi juga belum menetapkan tersangka dalam peristiwa yang menyebabkan lima orang luka-luka dan satu polisi harus dioperasi karena tulang hidungnya patah.

"Yang jadi tersangka belum ada, kami masih melakukan penelusuran kejadian dulu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar kepada wartawan, Senin (10/1/2011) sore.

Menurut Baharudin, penyebab bentrokan antara dua kelompok masyarakat itu belum jelas. "Kedua belah pihak mengaku diserang. Yang satu kelompok mengaku dihadang saat mau membeli air, sedangkan kelompok lainnya mengaku diganggu saat usai melayat," papar Baharudin.

Karena aksi bentrok antarkelompok masyarakat sering terjadi, Baharudin mengimbau agar para pimpinan kelompok bisa mengendalikan kelompoknya dan tidak terpancing hal-hal provokatif. "Kalau melakukan sesuatu, tanggung jawab tindakan pidana itu personal, tidak bisa kolektif. Karenanya kami himbau para pimpinan kelompok bisa mengarahkan kelompoknya menjadi bertanggung jawab,"ujarnya.

Disinggung mengenai pemberlakuan Prosedur Tetap (Protap) Nomor 1 tahun 2010 dalam aksi bentrokan semalam, Baharudin mengatakan protap tersebut tidak diberlakukan. "Sifatnya diskresi, tergantung kondisi di lapangan, tetapi kemarin tidak diberlakukan" katanya.

Sementara itu, polisi korban bentrokan Ajun Komisaris Besar Parmin masih dalam perawatan dan menjalani operasi hari ini di Rumah Sakit Sumber Waras, Grogol, Jakarta Barat. "Kemungkinan dia terkena lemparan batu karena hidungnya patah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com