Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekuriti Tidak Akan Cabut Laporan terhadap Sofjan Jacob

Kompas.com - 20/12/2011, 17:54 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sugeng Joko Sabiran atau Ronny Sugeng, Kepala Sekuriti Taman Resort Mediterania (TRM), mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mencabut laporan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan mantan Kapolda Metro Jaya, Komisaris Jenderal (Purn) Sofjan Jacob.

Sikap ini diputuskan Ronny lantaran mediasi yang diajukan Sofjan berujung buntu. "Sebulan yang lalu datang surat dia mau ajak damai. Silakan saja. Dia ngomong berharap kasus yang kecil dihilangkan, yang besar dikecilkan saja," ungkap Ronny, Selasa (20/12/2011), saat dijumpai di kompleks TRM, Jakarta Utara.

Kasus kecil yang dimaksudnya, kata Ronny, adalah laporan Sofjan ke Polsek Metro Penjaringan terkait perbuatan tidak menyenangkan dalam kasus sabotase pertandingan tenis meja.

Dikatakan Ronny, di dalam kasus itu, dia juga turut dilaporkan Sofjan. Namun, Sofjan mengaku dirinya hanya melaporkan warga lain, yakni MK, yang diduga sebagai provokator kericuhan itu.

Ronny menjelaskan bahwa saat itu Sofjan mengatakan dirinya mengacungkan senjata ke arah sekuriti dengan pistol plastik. "Saya protes. Kalau pistol plastik enggak mungkin bisa meledak, kan?" ujarnya.

Protes itu pun dijawab Sofjan dengan nada mengancam, "Apa perlu saya bikin lapangan tembak di sini? Saya punya 20 senjata di rumah," tiru Ronny. Ronny pun tersinggung lantaran cara bicara Sofjan Jacob (SJ) tidak menunjukkan iktikad baik.

"Kalau mau damai ngomong yang benar. Ada lagi setelah itu petugas Polsek Penjaringan yang datang bilang SJ dia mau damai. Saya bilang kalau mau damai datang sendiri," paparnya.

Padahal, kata Ronny, tiap hari sebenarnya Sofjan selalu memarkir mobil di samping kantornya untuk bermain tenis meja. Namun, dia tidak pernah berusaha menegur Ronny.

"Tidak ada iktikad baik dari dia. Kami tidak akan cabut laporan. Saya lanjut. Mestinya dia legowo. Dia datang ke kami bilang 'saya khilaf'," ucap Ronny.

Diberitakan sebelumnya, seorang sekuriti, yakni Ronny Sugeng, mengaku diancam SJ dengan celurit, golok, dan pistol yang diarahkan ke mukanya pada Agustus 2011 lalu.

SJ saat itu murka karena Ronny melarang seorang tamunya menggunakan fasilitas olahraga yang diperuntukkan bagi warga TRM. Sebelum mengamuk ke Ronny, SJ ketika itu juga menghardik sekuriti lain, yakni Kasman dan Ponijan.

Di hadapan banyak orang, SJ bahkan mengumbar tembakan ke udara sebanyak empat kali. Sebanyak tiga selongsong peluru diamankan warga sebagai bukti tindak "koboi" sang mantan orang nomor satu Polda Metro Jaya itu.

Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com