Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Kalau Enggak Reklamasi, Mau Taruh ke Bulan?

Kompas.com - 31/05/2013, 14:35 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penolakan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta terkait reklamasi Ancol sebaiknya juga dengan memberikan solusi bagaimana cara yang tepat supaya lahan di pesisir pantai tidak tercemar.

"Walhi ada enggak solusi? Semua laut yang tercemar gimana caranya supaya bisa diperbaiki? Kalau menentang, kita bisa berdebat soal itu supaya dapat solusi," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (31/5/2013).

Walhi menyebut bahwa reklamasi dapat mencemarkan laut. Namun, menurut Basuki, reklamasi justru memperbaiki lahan garapan di pinggiran pesisir menjadi lebih baik dan bermanfaat. Dengan dilakukannya reklamasi dan memindahkan warga di pesisir, kata dia, pemerintah bisa menanamkan bakau di tempat tersebut. Dengan begitu, lahan yang sudah tercemar bisa diperbaiki dan dilestarikan kembali.

"Supaya tidak rusak ya diperbaiki. Kalau dikeruk, mau buang ke mana? Ini tanah sudah terkontaminasi, mau buang ke mana? Masa pakai nuklir, tabung, masuk perut bumi, atau buang ke laut dan butuh tempat yang tebal, atau taruh ke bulan, pakai biaya berapa? Jadi, gimana solusinya? Ya itu, reklamasi, tanami bakau," ungkapnya.

Basuki melanjutkan, reklamasi tersebut dikatakan dapat mencemari kehidupan kerang-kerang hijau, tetapi sebenarnya hal tersebut bisa diperdebatkan, apalagi sudah ada Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta.

Selain pesisir Ancol, terdapat 17 pulau lainnya yang akan direklamasi. Semua perizinan sudah diberikan oleh pemerintah pusat untuk melakukan reklamasi. Adapun studi-studi mengenai kelestarian pantai dan laut juga sudah dipelajari oleh pemerintah pusat.

Perlu diketahui, Walhi menolak rencana PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dan Pemerintah DKI yang mau mereklamasi pantai. Reklamasi tersebut seluas 140 hektar. Dalam tiga tahun mendatang, pesisir pantai utara Jakarta akan diperluas dari 275 hektar menjadi 415 hektar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com