Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 1 Agustus, Operator Bus Naikkan Tarif Mudik Dua Kali Lipat

Kompas.com - 28/07/2013, 15:18 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
-  Sejumlah operator bus antarkota mulai menetapkan kenaikan tarif hingga dua kali lipat dari tarif normal mulai tanggal 1 Agustus 2013. Tanggal ini diperkirakan menjadi mulai banyak pemudik yang menggunakan transportasi bus. Kenaikan tarif dua kali lipat berlaku untuk kelas eksekutif dan super.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com di Terminal Antarkota di Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (28/7/2013), operator bus seperti Rosalia Indah dan Karina menetapkan tarif berkisar Rp 385 hingga 480 ribu untuk tujuan Yogyakarta dan Rp 530 ribu-Rp 550 ribu untuk tujuan Surabaya.

"Mekanisme pasar sudah kayak gitu. Biasa terus naik dan mulai turun pas Lebarannya dan hari-hari setelahnya," kata petugas loket tiket Rosalia Indah, Sukriyanto saat ditemui Kompas.com, Minggu (28/7/2013).

Di dua operator tersebut, tarif normal untuk bus eksekutif dan super tujuan Yogyakarta antara Rp 190-Rp 235 ribu. Sedangkan tujuan Surabaya tarifnya Rp 245 ribu-Rp 350 ribu. Tarif normal hanya berlaku hingga 31 Juli 2013.

Sukri menjelaskan, perbedaan bus super dan eksekutif terletak pada komposisi tempat duduknya. Di kelas eksekutif, komposisi tempat duduk 2 dan 2. Sementara, untuk kelas Super, posisi tempat duduk di dalam bus lebih lengang karena komposisi deretnya 2 dan 1.

Untuk tarif sendiri, Sukri mengatakan ,tidak menutup kemungkinan akan turun sekitar tanggal 6 Agustus 2013 atau H-2.

"Tapi kembali ke mekanisme pasar lagi, bisa saja nanti H-2 harga tiket udah turun. Soalnya kalau sepi tiket pasti turun. Pernah kejadian kayak gitu, H-2 penumpang udah sepi," ungkapnya.

Pantauan hari ini, kepadatan penumpang di Terminal Kampung Rambutan masih dalam keadaan normal. Belum ada lonjakan jumlah penumpang. Hal itu terlihat dari belum adanya antrian di loket tiket. Bangku di tempat tunggu penumpang juga masih banyak yang kosong.

Berbeda dengan kereta api, untuk tiket bus tidak menyediakan tiket untuk arus balik. Jadi,  penumpang harus membeli tiket untuk pulang di terminal kota tempat tujuannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com