Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuncen Penerima Hadiah Umrah dari Basuki Belum Berangkat

Kompas.com - 06/08/2013, 10:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Masih ingat dengan Hadi Doyo (63), juru kunci Makam Pangeran Wijaya Kusuma yang pada HUT Jakarta lalu dijanjikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk berangkat umrah ke Mekkah? Ternyata, hingga saat ini Hadi Doyo belum dapat melaksanakan ibadahnya tersebut.

Saat Kompas.com berkunjung ke rumah sederhananya yang persis di samping Makam Wijaya Kusuma, Hadi Doyo menceritakan kalau pihak Wali Kota Jakarta Barat menjanjikannya berangkat ke tanah suci Mekkah seusai hari raya Idul Adha.

"Belum berangkat, kata Pak Wali (Fatahillah) setelah Lebaran haji baru berangkatnya," kata Hadi Doyo, Selasa (6/8/2013).

Kendati demikian, ia tidak kecewa walau masih harus menunggu sabar hingga hari raya Idul Adha. Pasalnya, ia kini telah memegang paspor untuk keberangkatannya dan namanya pun sudah didaftarkan pada sebuah agen travel yang melayani perjalanan umrah.

Saat beberapa waktu lalu Basuki berziarah ke Makam Wijaya Kusuma, ia memang memerintahkan Wali Kota Jakarta Barat Fatahillah untuk mengurusi segala kebutuhan yang diperlukan Hadi Doyo untuk beribadah umrah. Di dalam rumah yang berlapis kayu yang sudah mulai rapuh itu, ia menceritakan kalau beribadah ke Tanah Suci merupakan salah satu impiannya sejak ayahnya yang dulu juga merupakan penjaga makam itu masih hidup.

Bahkan, ia memiliki cita-cita untuk dapat memberangkatkan seluruh keluarganya beribadah ke Tanah Suci. Namun, harapannya itu harus terhenti melihat kondisi keuangan yang ia terima hanya cukup untuk menghidupinya, istri, dan ketiga anak-anaknya. Harapan itulah yang kelak akan terus ia sampaikan begitu ia tiba di tanah Haram atau di depan Kabah.

"Semua orang juga kepengin beribadah ke Tanah Suci. Saya sekarang jadi salah satu orang yang beruntung bisa ke sana dan jadi peristiwa paling luar biasa dalam hidup saya, senang sekalilah," kata Hadi Doyo.

Selama Ramadhan, paling tidak dalam seharinya ada lima orang yang mengunjungi Makam Wijaya Kusuma. Ia pun tak berminat untuk mencari mata pencarian lain untuk menghidupi keluarganya. Amanat almarhum ayahnya untuk menjaga makam itu hingga saat ini masih terus diingat oleh pria setengah baya itu.

Tak seperti warga lainnya yang berbondong-bondong untuk pulang ke kampung halaman mereka dan merayakan Lebaran di desa, Hadi Doyo bersama keluarga lebih memilih untuk ber-Lebaran di rumah sederhana mereka. Walaupun dalam hati kecilnya, ia sangat menginginkan untuk mudik ke kampung halamannya di Sukabumi, Jawa Barat.

"Enggak punya duit. Biasanya kita sama-sama pulang ke Sukabumi. Tapi, sudah setengah tahun ini enggak pernah mudik lagi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com