Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

24 Pejabat Pemkot Bekasi Ikut Lelang Jabatan

Kompas.com - 26/08/2013, 12:14 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 24 pejabat eselon III-A di lingkup Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengikuti kegiatan lelang jabatan melalui asesmen. Kegiatan itu telah dilaksanakan pada Minggu (25/8/2013) malam di Plaza Pemkot Bekasi.

Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji mengatakan, kegiatan promosi jabatan tersebut dilakukan oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu sebagai penilai. "Asesmen tersebut meliputi presentasi makalah, wawancara langsung yang diikuti oleh seluruh peserta," katanya, Senin (26/8/2013) di Bekasi.

Dari total 24 peserta, empat orang di antaranya mengundurkan diri, yakni Ebih selaku Sekretaris Dinas Bangunan dan Kebakaran, Anih Tarini selaku Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata, Udi selaku Sekretaris Dinas Pendapatan Daerah, dan Yeni selaku Kepala Bagian Administrasi Umum. Rayendra mengatakan tidak tahu alasan pengunduran diri itu.

"Yang saya tahu, kalau Bu Ebih sudah jadi staf saya dan suaminya juga ikut asesmen tersebut, makanya mundur," katanya.

Ia mengatakan, empat jabatan yang kosong tersebut di Pemkota Bekasi adalah Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Kota Bekasi, dan Kepala Dinas Pembangunan dan Pemadam Kebakaran. Pejabat sebelumnya ada yang pensiun dan pindah jabatan.

Ia menilai kegiatan lelang jabatan di lingkup pemerintah setempat perlu transparansi melalui kegiatan uji publik. Menurut Rayendra, selama ini kegiatan lelang jabatan di Pemkot Bekasi dilakukan melalui asesmen tertutup.

"Kalau seleksi pegawai honorer saja sudah dilakukan uji publik, kenapa hal serupa tidak kita terapkan juga pada lelang jabatan," ujarnya.

Pada agenda asesmen terakhir kemarin, para peserta yang berjumlah 24 orang diuji melalui presentasi makalah dan wawancara. Dengan uji publik, kata dia, kualitas para pejabat dapat diukur pula melalui penilaian masyarakat apakah calon pejabat tersebut layak atau tidak menempati jabatan barunya. Uji publik diharapkan tidak hanya terbatas pada kegiatan asesmen pejabat, tapi juga merambah hingga pengajuan perpanjangan jabatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com