Menurut Aan, sejak Joko Widodo menjadi Gubernur DKI Jakarta, belum ada perubahan signifikan di Setu Babakan. Jumlah pengunjung pun sepi-sepi saja.
"Belum ada perubahan ya, dari dulu masih sama. Kalau hari biasa sepi, paling kalau ada kunjungan, kalau Sabtu-Minggu baru ramai," ujar Aan (56), yang sedang melihat kunjungan Home Schooling Kak Seto, Selasa (17/9/2013).
Menurut Aan, pembangunan yang sekarang sedang dilakukan di Setu sudah dilakukan sejak Gubernur DKI sebelumnya. Jokowi, kata dia, hanya melanjutkan pekerjaan. Pulau yang berada di tengah Setu pun masih belum berkembang. Pulau masih ditumbuhi pohon pisang, kersen, dan lainnya.
Sementara Sri (42), pedagang minuman yang sehari-hari berjualan di pinggir Setu, mengatakan, perubahan di tempat kebudayaan Betawi itu memang tidak terlihat. Namun, dia optimistis kelak akan menjadi lebih baik dan tertata.
"Adalah perubahan. Sekarang sekolahan diwajibkan pelajaran mengenai kesenian Betawi dan wajib ke tempat wisata ini, lalu pulau juga sudah semakin berkembang, apalagi katanya Jokowi nyimpen dana berapa miliar untuk pulau, yah cuma memang belum berubah banget," ujar Sri.
Sri mengatakan, di sepanjang pinggir Setu, lampu penerangan telah diperbaiki. Sebelumnya, lampu di pinggir Setu banyak yang mati.
Rencananya, dana APBD yang disalurkan Jokowi untuk pembangunan Setu Babakan sekitar Rp 260 miliar. Untuk tahun ini, rencananya dipakai Rp 160 miliar dan sisanya digunakan tahun depan.
Mantan Wali Kota Surakarta itu menargetkan kawasan Setu Babakan menjadi cagar budaya Betawi dan menghidupkan kembali rumah dan masjid beraksen Betawi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.