Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Penyiram Air Keras Mengaku Diancam Kakak Korban

Kompas.com - 12/10/2013, 13:46 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — RK (23), mahasiswa yang menyiramkan air keras ke teman wanitanya, AL (21), mengaku pernah diancam oleh kakak kandung korban. RK mengaku akan dibunuh jika masih berhubungan dengan korban.

"RK pernah cerita, kakaknya AL yang cowok pernah ancam mau bunuh RK kalau masih berhubungan dengan adiknya," ujar IR (40), ibu RK, ketika dihubungi wartawan, Sabtu (12/10/2013).

IR mengatakan, sejak awal, ia sudah tidak setuju dengan hubungan asmara anaknya dengan AL. IR menganggap AL sering berbuat kasar kepada anaknya. Menurut IR, berdasarkan cerita teman-teman RK, anaknya dan AL sering kali bertengkar. Hal ini sempat dibantah oleh Fuad, kakak AL. Menurut Fuad, keluarga RK sering kali berbicara berubah-ubah.

IR mengetahui perkenalan RK dan AL bermula dari Facebook pada Februari 2013. Menurut IR, saat berkenalan dengan AL, anaknya sudah berstatus asisten dosen di perguruan tinggi tempat keduanya menempuh studi di Kemanggisan, Jakarta Barat. Menurut IR, anaknya juga sering membantu nilai AL yang masih berstatus mahasiswi.

Dalam waktu 3 bulan, kata IR, RK memutuskan tinggal bersama dengan AL setelah keduanya menikah siri. Selama 6 bulan terakhir atau setelah memutuskan tinggal bersama AL, RK jarang pulang ke rumah ibunya. Perihal pernikahan siri itu juga dibantah oleh kakak korban.

Saat ini, RK kini menjadi buron Polsek Metro Palmerah karena perbuatannya menyiram air keras ke wajah AL. Adapun AL kini dirawat di Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat, karena mengalami luka di wajah dan tubuhnya. Riki dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com