JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi tawuran yang terjadi di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, dipicu masalah sepele.
Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Angesta Ramano Yoyol mengatakan, aksi tawuran dipicu saling ledek antara pemuda satu dan pemuda lainnya. Terkait peristiwa tersebut, 11 orang kini sudah diperiksa di Mapolres Metro Jakarta Pusat.
"Otaknya sebelas orang dari satu kelompok. Motifnya saling meledek antar-pemuda," ujar Yoyol saat ditemui wartawan di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2013).
Yoyol menuturkan belum bisa memastikan kelompok yang memicu tawuran. Menurutnya, Johar Baru selalu identik dengan budaya tawuran. "Antar-pemuda saja, tetapi kita tidak bisa menyatakan ini kelompok ini dan kelompok itu. Johar Baru punya ciri khas sendiri," ucapnya.
Selain itu, kata Yoyol, aparat kepolisian sudah mengamankan barang bukti yang digunakan para pelaku tawuran di Jalan Rawa Sawah III. Barang bukti yang telah diamankan kebanyakan senjata tajam.
"Barang bukti macam-macam, yaitu ada senjata tajam, botol minuman, batu, petasan, dan pisau," kata Yoyol.
Lebih lanjut, Yoyol berujar, penyebab kebakaran saat peristiwa tersebut lebih karena lokasi tawuran dekat dengan penjual bensin." Penyebab kebakaran karena lokasi jualan bensin yang di dekat TKP," ungkapnya.
Yoyol menambahkan, 11 pelaku tersebut nantinya akan diberikan sanksi sesuai dengan kesalahan masing-masing. Pasal yang dijeratkan yakni Pasal 170 KUHP mengenai Pengeroyokan dan Pengrusakan.
"Pasalnya 170, ancaman hukuman di atas lima tahun penjara," pungkasnya.
Seperti diberitakan, tawuran terjadi antarpemuda Johar Baru di Jalan Rawa Sawah III pada Senin (18/11/2013) dini hari sekitar pukul 02.00.
Mereka pun menggunakan petasan dalam aksinya sehingga salah satu rumah terbakar. Akibatnya, ledakan petasan tersebut membakar rumah Sundari, pemilik bangunan yang terdiri atas tiga petak kios semipermanen.
Rumah berlantai dua tersebut disewakan oleh Sundari untuk dijadikan tempat usaha. Petasan meledak dan mengenai bensin eceran di kios pemilik bangunan tersebut sehingga api cepat merambat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.