Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren 2013, Masyarakat Semakin Berani dengan Polisi

Kompas.com - 23/12/2013, 12:21 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Jumlah polisi yang tewas dan luka saat menjalankan tugas terus bertambah sepanjang 2013. Trennya, warga semakin berani dengan polisi.

Menurut catatan Indonesian Police Watch (IPW), ada 27 polisi tewas dan 72 lainnya luka. Angka ini meningkat jika dibanding pada tahun 2012, yaitu 29 polisi tewas dan 14 luka; atau 20 polisi yang tewas saat bertugas pada tahun 2011.

Catatan Akhir Tahun 2013 Indonesia Police Watch (IPW) mengungkapkan, dari 27 polisi yang tewas, sembilan di antaranya ditembak serta 18 dibacok dan ditabrak. Sementara dari 72 polisi yang luka, 47 polisi dikeroyok, 14 ditusuk senjata tajam, dan 11 ditembak.

Menurut Presidium IPW Neta S Pane, ada empat tren baru keberanian warga terhadap polisi pada 2013. Pertama, tren menusuk atau membacok polisi di jalanan, baik yang dilakukan penjahat maupun warga biasa. Bahkan, sejumlah pelanggar lalu lintas nekat membacok polisi yang hendak menilangnya.

Kedua, tren menembak polisi di jalanan, yang mengakibatkan polisi tewas dan luka. Ketiga, tren merampok polisi di jalanan. Meskipun sudah tahu bahwa korbannya adalah polisi, pelaku tetap nekat merampoknya. Tujuannya, mengambil sepeda motor polisi tersebut.

Keempat, tren baru yaitu perwira polisi menjadi sasaran penembakan dan pembacokan. Bahkan, ada kapolsek, kapolres, dan perwira lainnya yang menjadi korban tewas maupun luka. Aksi penembakan dan pembacokan terhadap polisi ini terjadi mulai dari Aceh hingga Papua.

Tren penembakan dan pengeroyokan terhadap polisi di Jabodetabek juga terlihat meningkat. Aksi pengeroyokan yang dilakukan ormas dan orang-orang berambut cepak juga menunjukkan peningkatan.

"IPW sangat prihatin dengan kondisi ini. Untuk itu, sudah saatnya Polri mawas diri dan melatih anggotanya dengan maksimal agar terlatih, profesional, dan peka dengan kondisi di sekitarnya. Bagaimana polisi bisa melindungi masyarakat, jika melindungi dirinya sendiri saja tidak mampu," ujar Neta melalui pesan singkatnya, Senin (23/12/2013).

IPW berharap, pada tahun mendatang jajaran kepolisian bisa lebih berwibawa dan disegani masyarakat, serta tidak ada lagi anggota masyarakat yang nekat melakukan "uji nyali" terhadap polisi-polisi yang sedang bertugas di lapangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa 'Debt Collector' yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa "Debt Collector" yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com