Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknisi yang Lompat dari Casablanca Mansion Diduga Ketakutan

Kompas.com - 18/02/2014, 15:59 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang teknisi Apartemen Casablanca Mansion bernama Ujang Muslim (30) tewas setelah melompat dari lantai 22 apartemen tersebut, Selasa (18/2/2014) sekitar pukul 01.45. Korban diduga ketakutan karena hendak dilaporkan ke petugas keamanan.

Sebelum kejadian itu, korban tepergok berada di dalam sebuah kamar apartemen untuk menyambangi kekasihnya, Nur Azizah. Nur bekerja sebagai asisten rumah tangga pemilik kamar apartemen tersebut.

"Waktu korban berada di dalam apartemen, lalu kepergok sama sepupu pemilik apartemen. Keterangan saksi yang saya dengar, kata saksinya dia jadi ketakutan," ujar Kanit Reskrim Polsek Tebet Iptu Budi Setiyono, Selasa (18/2/2014).

Sebelum melompat keluar, korban sempat sembunyi di dalam kamar mandi. Namun, Nur sempat membujuknya untuk keluar dan meminta maaf kepada majikannya tersebut. "Dia (Nur) mengetuk kamar mandi dan bilang, 'Udah, minta maaf saja'," ujar Budi menirukan ucapan Nur.

Setelah itu, korban keluar dan meminta maaf. Pada saat itulah majikan korban sempat menakuti-nakuti dengan melaporkannya ke petugas keamanan apartemen. Tanpa pikir panjang, korban berusaha lari dari apartemen melalui pintu kaca. Di situ dia sempat melompat ke balkon yang ada di bawahnya.

"Kalau prediksi saya, dia mau lompat dari balkon ke balkon sampai bawah. Tapi, karena pegangannya itu enggak kuat, jatuh dia," kata Budi.

Budi mengatakan, polisi telah memeriksa empat orang saksi, termasuk pemilik apartemen, Andi Novitalia. Hingga saat ini, polisi belum dapat memastikan penyebab kematian korban karena belum dilakukan proses otopsi. Jenazah korban disemayamkan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

"Kita belum bisa otopsi karena menunggu pihak keluarga dari Cianjur. Sekarang keluarga sedang dalam perjalanan," kata Budi.

Budi menyebutkan, pemilik kamar apartemen itu menempati apartemen tersebut sejak Desember 2013. Adapun Nur dan korban baru kenal sejak satu bulan lalu.

Catatan redaksi:

Judul artikel ini telah diralat, sebelumnya ditulis "Teknisi yang Lompat dari Apartemen Casablanca Diduga Ketakutan"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Megapolitan
Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Megapolitan
Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Megapolitan
DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Megapolitan
Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Megapolitan
Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Megapolitan
Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Megapolitan
Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Megapolitan
Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Megapolitan
APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com