Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Tidak Aktif Jadi Tempat Mabuk dan Pacaran

Kompas.com - 03/04/2014, 10:46 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com — Stasiun Rawa Bebek di Bekasi Barat sudah ditutup sejak 20 tahun yang lalu. Stasiun yang sudah tidak lagi disinggahi kereta ini kondisinya sudah tidak terawat, bahkan sering dijadikan tempat mabuk-mabukan dan tempat muda mudi berpacaran.

"Setelah ditutup, stasiun tak terurus lagi, bahkan sering dijadikan tempat nongkrong. Banyak anak muda yang datang ke sana untuk berpacaran dan sering juga dijadikan tempat mabuk-mabukan oleh para anak jalanan," ujar Imah, salah seorang warga yang tinggal di sekitar stasiun, kepada Kompas.com, Kamis (3/4/2014).

Menurut Imah, dulu stasiun ini sangat ramai didatangi warga Bekasi yang bekerja di Jakarta setiap harinya. Warga sekitar yang memiliki usaha rumah makan pun juga merasakan keuntungannya karena banyak penumpang kereta yang mampir ke sana.

Namun, setelah stasiun itu ditutup, keadaan pun berubah. Sekarang stasiun tersebut masih dilintasi oleh kereta. Hanya, stasiun itu tidak dijadikan tempat pemberhentian.

Pantauan Kompas.com, Stasiun Rawa Bebek kini dipenuhi oleh coretan. Selain itu, stasiun tersebut juga ditumbuhi ilalang dan tanaman liar di sekitarnya. Atap stasiun yang berbahan seng juga sudah tidak lengkap. Menurut warga, atap tersebut sering dicuri oleh pemulung.

Tidak adanya penerangan pada malam hari juga dimanfaatkan oleh anak muda untuk tempat berpacaran dan mabuk-mabukan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Supandi Budiman mengatakan telah membicarakan hal tersebut dengan Kementerian Perhubungan. Pemerintah Kota Bekasi pun berencana untuk mengaktifkan kembali stasiun tersebut.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk memperjelas status Stasiun Rawa Bebek tersebut ke depannya," ujar Sopandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com