Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bantah Urus "Copras-capres" di Bandung

Kompas.com - 17/04/2014, 19:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membantah kedatangannya ke Bandung pada Kamis (17/4/2014) memiliki muatan politis. Menurut Jokowi, kunjungan ke luar kota tersebut berkaitan dengan jabatannya sebagai gubernur.

"Ndak ada politik, ndak ada copras-capres," ujar Jokowi saat keluar ruangan acara penandatanganan nota kesapahaman atau MoU Pemprov DKI dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Taman Sari, Bandung, Kamis siang.

Di Bandung, Jokowi melakukan dua aktivitas. Pertama, Jokowi bertemu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Selain temu kangen setelah lama tidak berjumpa, keduanya membahas kerja sama Pemkot Bandung dengan Pemprov DKI Jakarta soal pembangunan kawasan ekonomi khusus di dua kota tersebut.

Setelah bertemu Ridwan Kamil, Jokowi bertolak ke kompleks ITB demi menandatangani nota kesepahaman di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kerja sama meliputi pengelolaan air, sungai, penanggulangan bencana di Jakarta, dan pengembangan DKI Jakarta sebagai smart city, kota berbasis teknologi canggih.

"Iya benar, itu saja. Ndak ada lain-lain," lanjut Jokowi.

Agenda ketiga, Jokowi hendak menjadi keynote speaker pada kuliah umum di ITB. Sayang, agenda ketiga ini gagal karena ratusan mahasiswa ITB menolak kedatangannya.

Mereka membentangkan spanduk bertuliskan "Tolak Politisasi Kampus" hingga "Turut Berdukacita atas Politisasi Kampus". Mahasiswa memblokade jalan dengan spanduk sambil berteriak-teriak.

Saat rombongan Jokowi dan Rektor ITB hendak masuk kampus, kericuhan pecah. Mobil pengawal pribadi Jokowi yang berada paling depan jadi bulan-bulanan teriakan mahasiswa. Polisi dan para petugas keamanan kampus berhasil memukul mundur para mahasiswa.

Di tengah kericuhan, mobil yang dinaiki Jokowi dan Rektor ITB tak jadi masuk kampus. Mobil sedan hitam itu melaju menuju Jalan Ir H Juanda dan masuk ke kediaman dinas rektorat.

Sementara mobil yang ditumpangi Jokowi dan rektor pergi, mobil pengawal Jokowi masih terjebak di kerumunan mahasiswa. Sekitar 10 menit kemudian, mobil itu baru bisa keluar dari barikade mahasiswa.

Jokowi langsung bertolak ke Jakarta. Sekitar pukul 17.40 WIB, rombongan Jokowi sampai ke rumah dinasnya di Jalan Taman Surapati 7, Menteng, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com