Nik (40), tetangga korban, mengatakan, terungkapnya kasus ini berawal ketika AB menonton tayangan televisi tentang kasus Emon, pelaku kejahatan seksual di Sukabumi, Jawa Barat. Bocah laki-laki itu meminta penjelasan kepada ibunya, Ny (35), tentang apa yang ditontonnya itu.
Ny kemudian menjelaskan kepada putranya itu. Alangkah terkejutnya sang ibu ketika AB mengaku pernah mendapat perlakuan serupa dari A.
"Dengar itu, ibunya sampai keringat dingin, antara percaya dan khawatir. Akhirnya dengan pelan-pelan menanyakan ke anaknya," kata Nik, yang mendampingi Ny, melapor di SPK Polres Metro Jakarta Timur, Jumat sore.
Kepada sang ibu, kedua bocah laki-laki dan perempuan itu menceritakan apa yang mereka alami. AB dan AS mengaku, A melakukan perbuatannya di sebuah bedeng dan area parkir kosong di pul bus tidak jauh dari tempat tinggal mereka.
Nik menuturkan, awalnya A dengan AB dan AS ke warnet untuk melihat gambar porno di internet. Setelah itu baru A mencabuli korbannya.
Nik mengatakan, Ny sempat menceritakan kasus yang dialami AB dan AS kepada para tetangga. Setelah diselidiki para orangtua, korbannya tidak hanya dua bocah tersebut.
"Ada sembilan, delapannya laki-laki, yang satunya perempuan, termasuk yang dua ini. Tapi yang baru lapor kakak adik ini," ujarnya.
Kini, kasus kedua bocah itu tengah ditangani petugas Polres Metro Jakarta Timur. Kepala Urusan Humas Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Etty Wiyandari mengatakan, pihaknya tengah mendampingi keluarga korban untuk melakukan visum ke RSCM. "Korban langsung visum. (Kasus) sedang kami dalami," ujar Etty.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.