Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melawan, Pemimpin Kelompok Pencuri Bersenjata Api Tewas Tertembak

Kompas.com - 15/07/2014, 16:16 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Pemimpin kelompok pencuri bersenjata yang berhasil ditangkap oleh Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi Kota, Abu Bakar atau Abu Lampung, Selasa (15/7/2014) meninggal karena melakukan perlawanan saat proses penangkapan.

Abu Bakar melawan ketika dirinya bersama Tim Reserse Mobil (Resmob) dalam perjalanan menuju tempat persembunyian teman-temannya di kawasan Pejuang, Bekasi Utara.

“Ketika sampai di tempat tujuan, Abu Bakar diturunkan dari mobil dengan dikawal oleh 5 anggota Tim Resmob. Namun, ketika sampai di tempat yang gelap tersangka berontak,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi Kota Kompol Ujang Rohanda saat konferensi pers di Mapolresta Bekasi Kota, Selasa (15/7/2014).

Ujang mengatakan, saat melakukan pemberontakan, Abu Bakar merampas senjata api milik salah satu brigadir. Selanjutnya, sempat terjadi perkelahian antara keduanya. Akhirnya, senjata api yang telah dipegang oleh Abu Bakar tanpa sengaja meledak.

Abu Bakar tertembak pada bagian dada sebelah kiri oleh senjata yang dia pegang sendiri. Abu Bakar langsung tersungkur di tanah. Selanjutnya, sebagian Tim Resmob membawa Abu Bakar ke Rumah Sakit Polri. Sedangkan sebagian tim lain melanjutkan aksi penangkapan terhadap anggota kelompok pencurian di Pejuang, Bekasi Utara. Naas, Abu Bakar akhirnya meninggal dalam perjalanannya menuju rumah sakit.

Pada tempat persembunyian di Pejuang, polisi berhasil menangkap lima pelaku pencurian lain yaitu Ahmad Kasim, Sapri, Hindra, Saparudin, dan Irwan. Polisi berhasil mengambil barang bukti berupa 3 unit sepeda motor, 1 pucuk senjata pistol jenis revolver rakitan berisi 6 butir peluru, dan 9 buah kunci letter T.

Selain itu, di tempat terpisah, polisi juga berhasil menangkap penadah barang curian berupa sepeda motor dari komplotan tersebut. Penadah tersebut adalah Gino dan Keling. Atas perbuatannya, pelaku pencurian tersebut terkena Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan atau Undang-Undang Darurat No. 12 Tahun 1952 dengan ancaman hukuman selama 20 tahun penjara atau maksimal penjara seumur hidup.

Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi Kota berhasil menangkap komplotan pencuri bersenjata yang pernah menewaskan seorang ibu rumah tangga. Komplotan tersebut sudah buron selama tiga bulan terakhir.

“Setelah dilakukan penyelidikan kami berhasil menangkap otak dari komplotan pencurian bersenjata di Bekasi yang kemudian membawa kami hingga berhasil menangkap sisanya,” ujar Ujang Rohanda.

Abu Bakar merupakan pencuri yang menembak Veronica. Seorang ibu rumah tangga yang tewas tertembak sekelompok pencuri yang hendak mengambil motornya di kediamannya yang berlokasi di Rawa Lumbu, Bekasi pada Selasa (8/4). Sedangkan suaminya, Muskimin, juga terkena tembakan di bagian leher namun tidak meninggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com