Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Banyak Pedagang, Harga Bahan Pokok Naik

Kompas.com - 01/08/2014, 13:29 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Harga bahan-bahan pokok di pasar masih belum stabil pasca-Lebaran. Harga masih relatif tinggi dibandingkan dengan harga normal. Hal ini karena belum banyak pedagang yang kembali aktif berjualan.

Seperti yang terlihat di Pasar Baru Bekasi. Pedagang sayur-mayur masih jarang. Banyak lapak kosong yang belum terisi oleh pedagangnya. Penjual tempe pun hanya ada dua pedagang.

"Masih pada mudik Lebaran. Jadi masih belum banyak yang jualan," ujar salah seorang pedagang tempe, Rohman, di Pasar Baru Bekasi, Jumat (1/8/2014).

Menurut Rohman, masih sedikitnya pedagang yang aktif berjualan membuat harga-harga serba naik. Contohnya tempe dagangannya.

Satu papan tempe miliknya dijual seharga Rp 6.000. Padahal, biasanya satu papan tempe itu hanya dijual seharga Rp 4.500 saja. Hal ini karena masih banyak pengusaha kedelai yang tutup karena libur Lebaran.

Rohman harus membeli kedelai dari pedagang tempe lain yang bermodal besar. Pedagang itu, memiliki banyak stok kedelai yang telah disiapkan sebelum Lebaran.

Kedelai itu baru dijual pasca-Lebaran untuk memenuhi kebutuhan pedagang tempe lain yang minim modal seperti Rohman. Namun, harganya menjadi naik. Mau tidak mau Rohman harus menyetujui harga baru tersebut demi mendapat pasokan kedelai.

"Biasanya beli kedelai satu kuintal itu Rp 825.000. Sekarang naik jadi Rp 925.000. Naiknya lumayan juga sih," ujar Rohman.

Hal yang sama juga terjadi dengan Sudirman, pedagang sayur-mayur di Pasar Baru Bekasi. Pedagang sayur-mayur yang sudah aktif berjualan di Pasar Baru juga masih sepi.

Barang-barang dagangan pun masih sulit didapat. Akibatnya, Sudirman menyepakati harga dengan pedagang lain agar mereka tidak rugi. "Biasanya orang beli bahan-bahan untuk sayur sop sudah bisa dengan uang Rp 3.000. Sekarang, Rp 5.000 aja belum dapat," ujar Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com