Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba-tiba, Hakim Minta Assyifa dan Hafitd Menjadi Saksi

Kompas.com - 15/10/2014, 17:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Majelis Hakim Absoroh tiba-tiba meminta kedua terdakwa pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, yaitu Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani, sebagai saksi bagi satu sama lain. Padahal, seharusnya, agenda sidang pada hari ini adalah pemeriksaan saksi yang meringankan.

"Sebelum saksi yang meringankan, kita dengarkan dulu saksi dari Hafitd dan Assyifa masing-masing," ujar Absoroh di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2014).

Persidangan yang semula dijadwalkan pukul 11.00 WIB ini baru dimulai pada pukul 15.00 WIB. Setelah Absoroh mengucapkan hal itu, salah satu tim pengacara Assyifa, yaitu Joko, mengingatkan Absoroh bahwa persidangan hari ini beragendakan pemeriksaan saksi yang meringankan.

Absoroh pun mengatakan, pemeriksaan saksi tersebut akan tetap dilakukan setelah Hafitd dan Assyifa bersaksi. Hafitd akan menjadi saksi bagi Assyifa, sedangkan Assyifa akan menjadi saksi bagi Hafitd. Hal ini dilakukan karena semua saksi yang diajukan jaksa sudah bersaksi dalam persidangan.

Seperti yang sudah dijadwalkan, hari ini, Hafitd dan Assyifa sama-sama melakukan pembelaan diri melalui kehadiran saksi. Tim pengacara mereka membawa saksi-saksi yang meringankan bagi kedua remaja itu.

Saksi yang meringankan bagi Assyifa adalah guru SMP Assyifa, yaitu Ronaldi; sahabat Assyifa sejak kecil, yaitu Dede Ayu Putri; dan paman Assyifa yang ikut merawatnya sejak kecil, yaitu Ade Maulana. Sementara itu, saksi bagi Hafitd adalah Sulastri, ibunda Hafitd; dan pembantunya, Novi.

Mereka akan menceritakan soal sikap keseharian Assyifa. Kesaksian itu diharapkan akan menunjukkan bahwa Assyifa tidak mungkin membunuh. Sementara itu, saksi bagi Hafitd adalah Sulastri, ibunda Hafitd; dan Novi, pembantunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com