Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/12/2014, 16:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memuji berbagai prestasi yang telah dicapai Hashim Djojohadikusumo saat menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus BLUD Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Bahkan, pada hari terakhirnya menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus BLUD TMR, Hashim membuat sebuah buku pencapaian revitalisasi Ragunan.
 
"Pak Hashim bikin buku laporan 500 hari kerja. Saya terima kasih sekali sama Pak Hashim. Saya sangat menyayangkan pengunduran diri beliau," kata pria yang akrab disapa Ahok itu, di Balaikota, Rabu (10/12/2014).

Menurut Basuki, semua laporan dan identifikasi masalah di TMR sudah selesai dalam jangka waktu 500 hari. Pencapaian Hashim itu, menurut dia, menjadi modal menjadikan TMR berkelanjutan lebih baik lagi.

Ia juga mengatakan, Hashim merupakan seorang pengusaha profesional yang mau menggelontorkan sejumlah uangnya untuk revitalisasi Ragunan.

"Pak Hashim ini pengusaha yang masuk ke pengurus Ragunan dan kita juga enggak keluar duit untuk beliau, pasti produktif kerjanya. Nantinya, susah mencari sosok seperti beliau," kata Basuki.
 
Pada kesempatan sama, Hashim yang telah menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas BLUD Ragunan selama 1,5 tahun itu merasa tugas-tugasnya membenahi Ragunan sudah terpenuhi. Karena itu, ia merasa perlu mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pengawas BLUD TMR.

Salah satu yang disebutkan sebagai tugasnya adalah diskusi publik antara Joko Widodo yang saat itu menjadi Gubernur DKI dengan masyarakat pencinta binatang, di pusat primata Schmutzer, Oktober 2013 lalu. Dari diskusi publik itu, ada 20 poin pembenahan Ragunan.

Adik kandung Prabowo Subianto itu mengklaim, poin-poin pembenahan Ragunan telah dilaksanakan, seperti penerapan hari libur bagi binatang, pada hari Senin.

Sejak awal tahun ini, TMR libur setiap hari Senin karena hewan juga memerlukan istirahat. Hewan-hewan di sana, kata Hashim, juga bisa mengalami stres. Kemudian, Hashim mengklaim peringkat TMR di bawah pengelolaannya meningkat.

"Karena ada peringkat bagi setiap kebun binatang, saya enggak tahu, katanya sih peringkatnya sudah naik. Sementara itu, yang harus diperbaiki DKI adalah sarana-sarana parkir, pembangunan monorel di dalam Ragunan, dan Safari Night Park untuk menyamakan dengan kebun binatang di Singapura," kata Hashim.

Selain dua poin pencapaian itu, poin lainnya adalah penambahan CCTV di Ragunan, membangun replika kebun binatang di Cikini, serta memasang patung Raden Saleh sebagai pendiri TMR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com