Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sarankan Mobil Usia 10 Tahun Dijual ke Kota Lain

Kompas.com - 14/01/2015, 15:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan pembatasan usia mobil tak akan merugikan warga. Ia mempersilakan pemilik menjual mobil yang melewati batas usia ke kota lain.

Nantinya mobil-mobil di Jakarta hanya bisa digunakan hingga usia 10 tahun dan harus dipensiunkan. Kemudian warga harus membeli mobil yang baru.

"Kalau (DKI sudah menyediakan) bus (datang) setiap 10 menit, nah kita akan lakukan (pembatasan usia mobil). Dia (warga) juga bisa jual (mobil usia 10 tahun) ke daerah, negara kita kan luas, jual (mobil) ke (daerah) pinggir saja," kata Ahok, di Balaikota, Rabu (14/1/2015). 

Warga yang tetap ingin menggunakan mobilnya meski sudah mencapai batas usia 10 tahun karena masih layak jalan, juga diperbolehkan. Namun dengan konsekuensi pajak kendaraan bermotor yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Penerapan pembatasan usia kendaraan pribadi itu bertujuan agar emisi semakin bersih dan warga semakin sulit untuk membeli mobil.

"Kalau dia masih mau pakai, pajaknya mahal. Tahun 2015 kan DKI menerapkan pajak progresif," ucap Ahok. 

Untuk memberlakukan kebijakan itu, Pemprov DKI sedang memproses revisi perda tentang batas usia kendaraan. Ia meminta Dinas Perhubungan DKI merevisi Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang transportasi per tanggal 29 April 2014. Di dalam peraturan itu terdapat mekanisme pembatasan usia kendaraan untuk angkutan umum di atas 10 tahun.

Ahok bakal merevisi klausul pembatasan usia angkutan umum menjadi pembatasan usia kendaraan pribadi. Rencananya pembatasan usia kendaraan roda empat di ibu kota akan diberlakukan pada 2017 mendatang. 

Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul yang mendampingi Ahok di Balaikota mengakui memang perlu dilakukan pembatasan mobil di ibu kota. Sebab, lanjut dia, di jalanan Jakarta banyak mobil berlalu lalang dan berusia di atas 10 tahun.

Ia mengaku sudah menyampaikan kepada Basuki agar melakukan pengkajian sebelum penerapan pembatasan kendaraan pribadi. Hingga jumlah mobil yang baru lebih banyak daripada mobil yang dipensiunkan. 

"Misalnya dalam setahun di Jakarta ada berapa mobil baru dan berapa yang mobilnya berusia 10 tahun. Sama kayak rekrutmen, kan dihitung pensiun berapa, masuknya pegawai berapa, harus seimbang. Jangan banyak (pegawai) masuk tapi (pegawai) yang keluar sedikit," kata Martinus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com