Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Terjadi Korupsi di Dinasnya, Ahok Tetap Puji Lasro Marbun

Kompas.com - 27/02/2015, 20:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski terjadi dugaan upaya penggelembungan anggaran pengadaan perangkat penyedia daya listrik (uninterruptible power supply) di masa kepimpinannya, mantan Kepala Dinas Pendidikan Lasro Marbun tetap dipuji oleh Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama. Ahok menilai justru berkat Lasro, dugaan penggelembungan anggaran pengadaan UPS di sekolah-sekolah dapat diminimalisir.

Menurut Ahok, tercatat ada sekitar Rp 4,3 triliun anggaran yang berhasil diselamatkan pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Inspektorat itu.

"Contoh tahun 2014, sekolah itu ada 55 sekolah yang kami kecolongan. Padahal waktu itu Pak Lasro Marbun berhasil menyisir Rp 4,3 T yang tidak dieksekusi. Tapi ternyata ada 55 kegiatan yang tereksekusi juga, hampir Rp 6 miliar per UPS tiap sekolah, dan kepala sekolahnya semua kaget karena pernah memesan UPS," ujar Ahok usai penyampaian pelaporannya ke KPK, Jumat (27/2/2015).

Meski menyerahkan penilaian pelaporannya ke KPK, Ahok yakin pengadaan UPS yang dibeli dengan harga Rp 6 miliar per unit sangat tidak masuk akal. Karena itu, ia yakin proyek pengadaan barang tersebut susah termasuk dalam tindakan korupsi.

"Kita serahkan kepada KPK untuk masuk. Tapi saya kira UPS pun tidak ada yang harganya sampai Rp 6 miliar tuh," ujar dia.

Lasro menjadi salah satu pejabat yang ikut menemani Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dalam kedatangannya ke Gedung KPK pada Jumat sore. Kedatangan Ahok ke kantor lembaga anti rasuah itu bertujuan untuk melaporkan dugaan korupsi yang terjadi di DKI Jakarta dari 2012-2015.

Sebagai informasi, Lasro merupakan Kepala Dinas Pendidikan dalam kurun waktu Februari-Desember 2014. Dengan demikian, dugaan penggelembungan anggaran pengadaan UPS di sekolah-sekolah terjadi saat masa kepemimpinannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com