Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika TPA Rawa Kucing Menjadi Tempat Bermain ...

Kompas.com - 05/04/2015, 12:40 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Sekelompok anak berjumlah sembilan orang masuk ke dalam Taman Hijau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Minggu (5/4/2015). Anak-anak tersebut langsung menuju lapangan sepak bola kecil yang berada di dalam taman. Beberapa anak kemudian memulai dengan melakukan hompimpa untuk menentukan tim.

Tak lama berselang, permainan sepak bola pun dimulai. Meski letaknya dekat dengan TPA Rawa Kucing, mereka itu tak menghiraukan tumpukan sampah yang terletak tak jauh dari lapangan. Andri (13) mengatakan tak masalah dengan itu.

"Saya gak cium bau sampah. Biasa aja," kata Andri.

Meskipun baru pertama kali, Andri (15) mengaku senang bermain sepak bola di taman TPA Rawa Kucing. Ia bersama delapan orang lainnya rela berjalan kaki untuk sekadar bermain sepak bola di sana.

"Saya baru pertama kali ke sini. Bagus banget. Enak dipakai buat main," kata Andri yang sekolah di SMPN 22 Kota Tangerang.

Anak lainnya, Rian (13) lebih suka bermain di sepak bola di taman TPA Rawa Kucing. Sebab, kata Rian, rumput di lapangan TPA Rawa Kucing terawat dengan baik.

"Senang banget. Lapangannya bagus. Ada rumputnya. Kalau main di sekolah, gak ada rumputnya. Kalau main di rumah, bolanya juga sering masuk rumah orang," cerita Rian yang baru pertama kali datang ke taman TPA Rawa Kucing.

Melihat kondisi lapangan yang bagus, kata Rian, ia ingin kembali ke sini lagi untuk bermain sepak bola. "Insya Allah nanti libur ke sini lagi. Main sepak bola," kata Rian.

Berbeda dengan Rian dan Andri, Riski (13) mengatakan, ini kali kedua ia bermain sepak bola di taman TPA Rawa Kucing. Sebelumnya, pada hari minggu lalu ia bersama temannya juga menyambangi lapangan ini untuk sekadar bermain sepak bola.

"Lapangannya bagus, makanya saya ke sini lagi," kata Riski.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com