"Kenapa sang Buddha Gautama ada pengikutnya dan banyak orang respek padanya? Karena dia adalah calon raja yang berani melepas semua predikatnya untuk turun dan menolong banyak orang, karena tidak mungkin orang bawah menolong yang di atas, prinsip inilah yang membuat dia banyak pengikutnya," kata Basuki.
Semangat sang Buddha Gautama itulah yang harus diteladani oleh umat Buddha. Seseorang merasa lebih beruntung memiliki banyak materi dan merasa lebih sehat harus berani turun ke bawah untuk menolong warga yang kurang beruntung, ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.
Sebagai pejabat, Basuki pun meneladani hal itu. Sebab, lanjut dia, jika hanya menjadi kaya, seseorang tidak bisa membantu banyak warga kurang mampu. Sebaliknya, dengan menjadi pejabat, seseorang bisa menggunakan uang negara untuk membuat kebijakan jaminan kesehatan dan pendidikan gratis.
Tak hanya itu, dengan uang operasionalnya, Basuki bisa menolong banyak orang yang membutuhkan kursi roda maupun menebus ijazah yang tersandera di sekolah.
"Kalau di Jakarta mah gampang saja. Kalau kamu tidak buang sampah, tidak melawan lalu lintas, bisa bantuin orang susah, itu sudah jadi salah satu teladan yang baik," kata Basuki.
Ibadah Waisak di Wihara Ekayana ini diikuti oleh sekitar 8.000 umat Buddha. Dalam kesempatan itu, Basuki didampingi Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Rudi Heriyanto Adi Nugroho, Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi, dan lain-lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.