Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknisi Zhongtong Sarankan PT Transjakarta Selektif Memilih Sopir

Kompas.com - 10/07/2015, 09:02 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala teknisi dari PT Mobilindo Armada Cemerlang selaku agen pemegang merek bus Zhongtong di Indonesia, Rizky Okto, menyarankan PT Transjakarta lebih selektif memilih pengemudi. Hal ini belajar dari kejadian terbakarnya bus transjakarta di Pancoran pada 8 Maret lalu.

Menurut Rizky, terbakarnya bus gandeng tersebut berawal dari adanya gesekan antar komponen. Terjadinya gesekan antar komponen diakibatkan karena beberapa hari sebelumnya bus sempat terendam banjir selama lebih dari 30 jam di Sunter, Jakarta Utara.

"Genangan banjir sampai lantai bus," kata dia dalam acara diskusi "Save Transjakarta Busway", di Jakarta, Kamis (9/7/2015).

Rizky menyebut alarm peringatan sudah berbunyi saat gesekan tersebut terjadi. Namun, sopir tetap terus menjalankan bus hingga kemudian muncul api.

"Kita kan ada CCTV. Dari CCTV bisa dilihat sopir enggak ada upaya mau berhentiin bus. Bahkan sudah lewat beberapa halte dia masih tetap jalan. Baru berhenti pas udah ada api," ucap Rizky.

Atas dasar itu, ia menyarankan agar PT Transjakarta melakukan pengetatan dalam proses seleksi sopir. Menurut dia, penerimaan sopir tidak boleh hanya didasarkan pada aspek sopir tersebut memiliki SIM B2 Umum.

"Ada standar bahwa untuk mengemudikan bus dengan panjang 18 meter, lebar 2,5 meter, dengan tinggi 4 meter itu harus ada pelatihan khusus. Tidak bisa hanya sekedar karena dia punya SIM B2 Umum," ujar Rizky.

Dia kemudian mengatakan, unit bus transjakarta yang terbakar di Halte Pancoran Barat ini sudah beroperasi normal lima hari setelah kejadian.

"Setelah kejadian busnya langsung kita perbaiki. Lima hari selesai langsung jalan lagi," ujar dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com