Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Taksi Gelap, PT Angkasa Pura II Pilih Musyawarah

Kompas.com - 19/07/2015, 17:28 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Keberadaan taksi gelap (TG) menjadi masalah klasik di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Sopir-sopir yang membawa mobil tanpa lisensi menawarkan jasa angkutan secara diam-diam dan tidak jarang sampai memaksa penumpang untuk menggunakan jasa mereka.

Tindakan sopir taksi gelap yang meresahkan sempat mencuat pada Jumat (17/7/2015) dini hari, ketika seorang warga negara asing (WNA) dipaksa naik mobilnya di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta.

Peristiwa itu diketahui personel Marinir yang berjaga di sana. Sopir itu pun ditegur, tetapi sopir itu tidak mengindahkannya. Buntut dari peristiwa tersebut, sebanyak 29 sopir TG dibawa ke tempat Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) Bandara Soekarno-Hatta.

Di situ, mereka dihukum dengan disuruh membuka baju, lalu melakukan squat jump, sampai push up. Beberapa sopir yang melawan harus dicambuk dengan pelepah pohon pepaya oleh Marinir. [Baca: Paksa Penumpang, Sopir Taksi Gelap Dihukum Cambuk Pakai Pelepah Pepaya oleh Marinir]

Setelah itu, mereka diminta membuat surat pernyataan tidak akan beroperasi lagi dan bersedia menerima hukuman yang lebih berat jika ketahuan oleh petugas.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama (Dirut) PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi menyatakan tindakan sopir taksi gelap sudah sangat meresahkan. Namun Budi lebih memilih untuk mengutamakan musyawarah ketimbang menuntut mereka melalui jalur hukum.

"Utamanya adalah dengan cara musyawarah mufakat. Tapi saya tetap enggak mau dia (sopir taksi gelap) dengan caranya sendiri juga," kata Budi saat dihubungi, Minggu (19/7/2015). [Baca: Dituntut Sopir Taksi Gelap, Ini Tanggapan PT Angkasa Pura II]

Sebagai informasi, sopir taksi gelap memutuskan menuntut pihak bandara yang dianggap telah merugikan mereka dengan menghukum teman-temannya. Meski sudah tahu hal tersebut, Budi tetap menegaskan harus menempuh jalan musyawarah terlebih dahulu. [Baca: Dituntut Sopir Taksi Gelap, Ini Tanggapan PT Angkasa Pura II]

"Mau jalur hukum enggak apa-apa. Kita lewat musyawarah juga bisa tegas, loh. Kalau musyawarah enggak tercapai, baru tempuh jalur hukum juga," tutur Budi.

Budi belum menjelaskan lebih lanjut apa bentuk musyawarah yang akan ditempuh pihak bandara kepada pihak sopir TG. Ketika ditanya mengenai pertemuan dengan sopir TG untuk mengurus masalah ini, Budi mengaku belum ada rencana tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPRD DKI Minta Pengelola Tingkatkan Fasilitas MRT, LRT, dan Transjakarta

DPRD DKI Minta Pengelola Tingkatkan Fasilitas MRT, LRT, dan Transjakarta

Megapolitan
Jukir di Cipayung Jadi Tersangka karena Setubuhi 2 Anak Tiri Berulang Kali

Jukir di Cipayung Jadi Tersangka karena Setubuhi 2 Anak Tiri Berulang Kali

Megapolitan
Duduk Perkara Kasus Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar yang Menjerat Suami BCL

Duduk Perkara Kasus Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar yang Menjerat Suami BCL

Megapolitan
Peras Penjual Ayam Goreng Modus Tukar Receh, Pelaku Sudah Incar Kios Korban

Peras Penjual Ayam Goreng Modus Tukar Receh, Pelaku Sudah Incar Kios Korban

Megapolitan
Polres Jaksel Segera Periksa Suami BCL dalam Kasus Dugaan Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar

Polres Jaksel Segera Periksa Suami BCL dalam Kasus Dugaan Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Siswi SD Korban 'Bullying' di Depok Derita Luka di Punggung dan Kepala

Siswi SD Korban "Bullying" di Depok Derita Luka di Punggung dan Kepala

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Sempat Mau Dilaporkan Suami ke Polisi Usai Bikin Video

Ibu yang Cabuli Anak Sempat Mau Dilaporkan Suami ke Polisi Usai Bikin Video

Megapolitan
Polda Metro Cari Identitas Pemilik Akun FB yang Minta Ibu Muda Buat Konten Video Cabul

Polda Metro Cari Identitas Pemilik Akun FB yang Minta Ibu Muda Buat Konten Video Cabul

Megapolitan
Siswi SD di Depok Jadi Korban 'Bully' Pelajar SMP

Siswi SD di Depok Jadi Korban "Bully" Pelajar SMP

Megapolitan
2 Jukir Liar Peras Penjual Ayam Goreng, Tukar Uang Rp 400.000 tapi Minta Rp 2,5 Juta

2 Jukir Liar Peras Penjual Ayam Goreng, Tukar Uang Rp 400.000 tapi Minta Rp 2,5 Juta

Megapolitan
DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

Megapolitan
Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Megapolitan
Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

Megapolitan
Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com