"Kita mau ambil karena mau buat rusun. Termasuk tanah merdeka di Cilincing itu kan dibuat parkir truk, padahal lahannya begitu luas. Kenapa sih enggak dibikinkan rusun saja? Bawahnya baru tempat parkir," ujar Basuki. [Baca: Dihalangi Anggota DPRD, Ahok Tetap Tertibkan Lahan di Cempaka Putih ]
Ahok, sapaan Basuki mengatakan banyak aset-aset milik Pemerintah Provinsi DKI yang diambil oleh pihak lain. Dia pun heran ketika Pemprov DKI malah dibilang mencari gara-gara ketika ingin mengambil alih aset kembali.
Contohnya seperti penertiban yang dilakukan Pemprov DKI di Cempaka Putih Timur tadi pagi. "Aset DKI itu memang rata-rata kerjasama sama orang dan didudukin abis. Kita mau ambil balik malah dituduh cari gara-gara. Padahalkan enggak, kita mau ambil aset saja. Nurut aturan saja kok. Memang nasib saya saja ribut terus sama orang," ujar dia. [Baca: Ini Alasan Anggota DPRD DKI Halangi Penertiban Lahan di Cempaka Putih]
Sebelumnya, penertiban lahan DKI di Jalan Rawasari Selatan, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat yang dilakukan hari ini mendapat perlawanan dari ormas dan satu anggota DPRD.
Seperti dikutip dari beritajakarta.com, salah seorang anggota DPRD DKI Elisabeth CH Mailoa melakukan perlawanan terhadap aparat ketika penertiban dilakukan.
Dia bahkan mengancam akan melaporkan hal tersebut kepada Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. Pagi tadi, dia juga membawa massa dari sebuah ormas.
Sebab, Elisabeth beralasan bahwa lahan yang ditertibkan merupakan tanah wakaf dan bukan tanah milik Pemprov DKI. "Saya ini anggota DPRD, jangan kalian sembarangan semua, saya lapor kalian ke ketua DPRD. Nanti, saya juga bawa ini ke kementerian," ujar Elisabeth.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.