Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Satu Sen Pun Jangan Kasih Uang ke Ormas!

Kompas.com - 07/08/2015, 21:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengaku menerima keluhan dari lurah dan camat yang kerap diminta "amplop" oleh oknum anggota organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Basuki menegaskan, oknum ormas tidak boleh lagi bertindak semena-mena di Jakarta. 

"Mulai hari ini, tidak boleh lagi ada ormas yang jual lapak. Karena Anda berhadapan dengan kami, preman resmi," kata Basuki saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Balai Kota, Jumat (7/8/2015). 

Selain itu, ia meminta oknum ormas untuk tidak berlindung di balik TNI/Polri. Sebab, DKI sudah memberi hibah ratusan miliar rupiah kepada dua institusi militer tersebut. Karena hal itu pula, Basuki meminta oknum ormas tidak lagi mengancam kenyamanan warga Jakarta dengan senjata api.

Selain permasalahan tersebut, lanjut dia, oknum ormas juga kerap menguasai lahan parkir liar. "Kalau Anda ribut sama kami, pasti Anda kalah. Duren lawan telur, ya kalah. Saya tidak ingin lagi ormas jadi jagoan di jakarta. Kemarin ada ormas menyerbu MOI (Mall Of Indonesia). Mereka kalau mau berantem, berantem ayo. Tapi, satu sen pun uang jangan dikasih ke ormas kayak begitu," kata Basuki. 

Pada kesempatan itu, ia juga meminta KNPI untuk tidak memelihara ormas. Basuki mengaku lebih baik tidak terpilih menjadi politisi ketimbang harus berutang budi kepada ormas, terlebih jika harus melanggar konstitusi yang berlaku.

"Daripada saya terpilih, saya didatangi orang yang merasa berjasa sama saya. Pas Lebaran, tidak ada yang datang ke saya, karena yang minta uang ke saya, saya usir. Anda minta pulsa Rp 5.000, saya tidak kasih. Kalau Anda SMS, saya minta bantuan tebus ijazah nyangkut sampai Rp 4,5 juta, saya bayarin," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com