Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DKI Jakarta Tempati Peringkat Kedua Provinsi dengan Penyerapan Terendah
Gubernur DKI Jakarta lantik ratusan pejabat eselon II, III, dan IV di lingkungan Pemprov DKI, di Balai Kota, Jumat (7/8/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com - Penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta pada semester kedua tahun 2015 baru mencapai 13,7 persen dari total APBD yang mencapai Rp 69,28 triliun. Menurut Bank Indonesia, penyerapan DKI masih sangat rendah, di bawah rata-rata provinsi lain yang mencapai 21-22 persen.
Dari 34 provinsi, penyerapan anggaran DKI Jakarta bahkan menempati peringkat terendah kedua setelah Riau. "Penyerapan anggaran DKI terendah kedua di bawah Riau," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Doni Joewono di Balai Kota, Senin (10/8/2015).
Menurut Doni, rendahnya penyerapan anggaran di DKI Jakarta dapat berdampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi daerah lain.
Ia menyebut dua provinsi yang paling terpengaruh adalah Jawa Barat dan Kalimantan Selatan. Penyebabnya, karena realisasi belanja maupun sumber daya dalam realisasi penyerapan program Pemprov DKI Jakarta kebanyakan berasal dari dua daerah tersebut.
"Jawa Barat dan Kalimantan Selatan terkena dampak paling tinggi dari rendahnya penyerapan di DKI," ucap Doni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
-
![]()
Audit BPK Buruk dan Penyerapan Rendah di Pemprov DKI, Indikasi Pemerintahan Buruk?
-
![]()
DPRD DKI: Waktu Itu Minta APBD Banyak, tetapi Penyerapan Malah Rendah
-
![]()
Penyerapan Anggaran Rendah, Jaksel Disarankan Genjot Perbaikan Infrastruktur
-
![]()
Penyerapan Anggaran Masih Rendah, Djarot Keliling Jakarta Beri Motivasi Pejabat DKI
-
![]()
Pejabat DKI Sebut Rendahnya Serapan Anggaran akibat Perlambatan Ekonomi Nasional
Video rekomendasi
Video lainnya
Rekomendasi untuk anda
Terkini Lainnya
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku
Megapolitan
25/04/2024, 07:09 WIB
Megapolitan
25/04/2024, 06:55 WIB
Megapolitan
25/04/2024, 06:39 WIB
Megapolitan
25/04/2024, 06:22 WIB
Megapolitan
25/04/2024, 06:16 WIB
Megapolitan
25/04/2024, 06:10 WIB
Megapolitan
25/04/2024, 05:30 WIB
Megapolitan
25/04/2024, 05:08 WIB
Megapolitan
25/04/2024, 05:00 WIB
Megapolitan
24/04/2024, 20:53 WIB
Megapolitan
24/04/2024, 20:50 WIB
Megapolitan
24/04/2024, 20:35 WIB
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Now Trending
![[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya](https://asset.kompas.com/crops/iH0WzrcDpn6vHh84oK-DrltBpS8=/66x0:655x393/300x200/data/photo/2024/04/24/6628be5d6ac1f.jpg)
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
