"Tertulis dari hasil audit forensik terhadap HP salah satu saksi. Bukan ancaman, tetapi ada kalimat yang sedang kita dalami," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di ruangannya, Senin (10/8/2015).
Pesan tertulis tersebut, kata Krishna, bukan pesan yang disebarluaskan. Bentuknya semacam catatan yang ditulis oleh orang di lingkaran dekat Akseyna di dalam ponsel.
"Banyak barang diaudit forensik, laptop diaudit forensik, HP di audit forensik. Kita lakukan scientific investigation. Dari ratusan data tersebut, dipilah satu per satu ini, ditemukan titik kecil ini beberapa hari lalu," jelas Krishna.
Akseyna ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga, kompleks Kampus UI, pada sekitar April lalu. Polisi meyakini bahwa ia meninggal karena dibunuh. Sebab, kondisi fisik dan lingkungannya mengindikasikan hal tersebut.
Lebam di kepala, bibir, dan telinga Akseyna juga dicurigai sebagai indikasi bahwa ia sempat dianiaya. Selain itu, ranselnya yang hanya dikaitkan, tidak diikatkan, membuat Akseyna seharusnya bisa mudah untuk melepaskannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.