Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengeluhkan Pengojek Aplikasi yang Berponsel Saat Berkendara

Kompas.com - 15/09/2015, 11:00 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penggunaan ojek berbasis aplikasi seakan telah menjadi tren. Para pengojek online pun selalu mengaktifkan ponselnya ke mana pun mereka pergi. Namun, terkadang mereka juga mengabaikan keselamatannya dengan mengoperasikan ponsel di atas motornya.

Fanti (24), salah seorang pengguna ojek berbasis aplikasi, mengeluhkan bila pengojeknya mengoperasikan ponsel di atas motor yang sedang berjalan, apalagi ketika sedang ada penumpang yang dibawanya.

"Takut kan nanti tiba-tiba ada kendaraan lain yang meleng jadinya tabrakan, bagaimana? Makanya, saya selalu ngingetin ke abangnya kalau main handphone di jalan gitu," kata karyawan swasta di kawasan Lebak Bulus ini, Selasa (15/9/2015).

Menurut perempuan berkacamata ini, bila ada sesuatu yang mendesak, para pengojek bisa melipir dulu di jalan untuk mengecek ponselnya. Ia sebagai penumpang pun tidak keberatan untuk menunggu.

"Enggak apa-apa kok misalnya mau melihat handphone dulu, tapi berhenti dulu, melipir, jangan sambil jalan di tengah jalan," ujarnya.

Septi (26), pengendara sepeda motor, juga mengeluhkan pengojek aplikasi yang mengoperasikan ponsel di atas motor. Menurut dia, tindakan itu bisa mengganggu pengguna jalan lainnya.

"Saya sering ketemu sama pengojek yang pakai handphone sambil jalan. Kadang suka meleng mereka, kan bahaya. Saya klakson saja kalau ketemu yang kayak gitu," ujarnya.

Yulisman (49), salah satu pengojek berbasis aplikasi, mengaku jarang mengoperasikan ponsel di atas sepeda motor. Namun, ia mengakui banyak rekannya yang melakukan demikian.

"Biasanya, sambil jalan begitu lihat peta karena belum tahu alamat yang dimaksud. Kalau enggak, ngecek orderan atau menelepon pelanggan. Makanya biar nyingkat waktu, (dilakukan) di motor pas lagi jalan," ujar bapak dua anak ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com