Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir 2015, Inflasi Jakarta Diprediksi di Bawah 4 Persen

Kompas.com - 10/11/2015, 18:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Oktober 2015 mengalami deflasi sebesar 0,08 persen month to month (mtm).

Sementara itu, deflasi di Jakarta tercatat 0,05 persen (mtm), menurun dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi 0,01 persen (mtm).

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta mencatat, berdasarkan kelompoknya, deflasi terutama bersumber dari turunnya harga-harga kelompok bahan pangan (volatile food) dan kelompok komoditas yang harganya diatur oleh pemerintah (administered prices).

Sementara itu, kelompok komoditas inti tetap mengalami inflasi namun dengan angka yang juga rendah.

"Inflasi pada periode November 2015 mendatang diperkirakan masih tetap rendah," tulis Doni P Joewono, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta dalam keterangan resmi, Selasa (3/11/2015).

Doni menyebutkan, BPS memerhatikan pola perkembangan harga-harga dan pantauan terhadap beberapa komoditas di pasar-pasar di Jakarta hingga akhir Oktober 2015, serta relatif masih rendahnya kemampuan konsumsi masyarakat.

Dengan demikian, imbuh Doni, sampai dengan akhir tahun 2015, inflasi Jakarta diperkirakan akan bias ke bawah menuju kisaran di bawah 4 persen (year on year). Berbagai kebijakan pemerintah yang dikeluarkan guna mendorong daya beli dan daya saing perekonomian akan mendukung kondisi inflasi yang relatif rendah.

Namun, tren pergerakan rupiah yang belum stabil perlu terus diwaspadai, terutama dampaknya terhadap pergerakan inflasi inti. Koreksi harga pada beberapa komoditas pangan terutama terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan, daging, ikan segar, dan sayur-sayuran.

Pada kelompok bumbu-bumbuan koreksi harga paling dalam terjadi pada komoditas cabai merah dan cabai rawit (27,62 persen dan 28,51 persen). Pada subkelompok daging dan hasilnya penurunan harga terutama pada daging ayam kampung (3,82 persen) dan daging ayam ras (2,69 persen).

Sementara subkelompok ikan segar dan sayur-sayuran mencatat deflasi masing-masing 2,02 persen dan 1,41 persen. Melimpahnya pasokan menjadi pendorong koreksi harga komoditas-komoditas tersebut di pasar-pasar Jakarta. Berbagai penurunan tersebut menyebabkan deflasi pada subkelompok bahan makanan sebesar 1,16 persen (mtm).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com