Menurut Basuki, sodetan Ciliwung-KBT baru bisa rampung pada tahun 2017 mendatang. "Lamban ini. Kendalanya enggak bisa masuk dua bor," kata Basuki di Balai Kota, Senin (16/11/2015).
Basuki mengatakan, dua bor yang sudah didatangkan itu tidak bisa langsung dimasukkan secara bersamaan.
Menurut Basuki, pengerjaan akan terlambat jika tanah tidak dibor sekaligus. Bor proyek MRT saja, lanjut dia, hanya mampu menggali sekitar 8 meter per harinya.
Oleh karena itu, ia memastikan sodetan Ciliwung-KBT dan MRT terlambat diselesaikan.
"Jakarta cuma punya masalah satu saja. Jakarta sudah terlambat karena sudah terlalu banyak oknum menguasai lahan dan kalau kami mau geser orang, mereka bilang begini, 'Saya sudah tinggal di sini dari tahun 1970, 1950,'" kata Basuki.
"Tahun segitu mah kamu belum banjir. Sekarang di atas, kanan, kiri sungai sudah penuh orang dan sungainya juga sudah enggak dikeruk," kata Basuki lagi.
Karena itu, tahun ini Pemprov DKI mulai mengeruk sungai secara besar-besaran.
Saat mengeruk, lanjut dia, masih banyak oknum Dinas Tata Air yang sengaja menyewa alat berat dari pihak swasta. Ia menengarai, kerja sama dengan swasta dilakukan untuk mencari komisi.
"Makanya, tahun ini sama tahun 2016, saya harapkan sudah bersih (tidak ada kerja sama dengan swasta)," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.