Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

37.602 Keluarga Buang Air Sembarangan

Kompas.com - 26/11/2015, 15:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 37.602 keluarga di DKI Jakarta, berdasarkan data pemantauan sanitasi total berbasis masyarakat atau STBM, masih membuang air besar sembarangan. Ketiadaan akses ke jamban, faktor ekonomi, dan perilaku menjadi pemicu.

Hal itu terungkap dalam lokakarya sanitasi urban di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (25/11). Lokakarya merekomendasikan perlunya gerakan bersama untuk memperbaiki hal ini.

Berdasarkan hasil survei Wahana Visi Indonesia (WVI) pada proyek "Clean Jakarta" terhadap 420 responden ibu dan anak balita di Semper Barat dan Penjaringan, Jakarta Utara, Oktober- November 2013, akses penduduk terhadap jamban pribadi masih rendah.

Hal itu karena mayoritas responden adalah pengontrak rumah atau kamar petak yang tidak memiliki jamban.

Akses warga adalah toilet umum yang disediakan pemilik kontrakan atau perorangan. Setiap pengguna diwajibkan membayar Rp 1.000-Rp 1.500 atau rata-rata Rp 250.000 per bulan. Selain itu, sebagian besar tangki septik di antaranya tak standar.

Ketua Yayasan WVI Agnes Wulandari, pada kesempatan itu, menyatakan, proyek yang digelar WVI di empat rukun warga di Jakarta Utara, selama 2,5 tahun sejak April 2013, menunjukkan, perilaku warga berubah dengan pendekatan STBM.

Persentase angka diare pada anak balita di Penjaringan, misalnya, turun dari 16 persen menjadi 6 persen.

Wahanudin, Ketua Program Percepatan Sanitasi Permukiman Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, menambahkan, sekitar 59 persen pengolahan air limbah domestik di Jakarta tidak aman.

Hal itu, misalnya, karena dibuang langsung ke got, sungai, atau tangki septik tidak standar. Total kerugian akibat sanitasi yang buruk di Jakarta diperkirakan Rp 16 triliun per tahun atau Rp 1,7 juta per orang per tahun.

Namun, kondisi Jakarta relatif lebih baik ketimbang provinsi lain.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berpendapat, faktor jumlah dan kepadatan penduduk menjadi persoalan dasar Jakarta.

Dengan jumlah penduduk 10,1 juta jiwa pada malam hari dan 13,5 juta jiwa pada siang hari, Pemerintah Provinsi DKI menghadapi tantangan besar dalam penyediaan ruang tinggal, air, pangan, dan energi.

Namun, Djarot optimistis Pemprov DKI dapat menyelesaikan persoalan terkait sanitasi, permukiman kumuh, dan air bersih.

Problem permukiman diselesaikan dengan membangun dan melipatgandakan jumlah rumah susun untuk masyarakat berpenghasilan rendah. (MKN)

---

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Kamis, 26 November 2015, dengan judul "37.602 Keluarga Buang Air Sembarangan".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com