Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kemungkinan Ahok Kena Batunya dalam Kasus RS Sumber Waras"

Kompas.com - 29/11/2015, 19:53 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Tjipta Lesmana menilai, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan terseret dalam kasus pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras yang dinilai berpotensi menimbulkan kerugian negara.

"Ini kali kemungkinan kena batunya dalam kasus terkait pembelian lahan Sumber Waras," ujar Tjipta di Jakarta, Minggu (29/11/2015).

Terkait pembelian lahan ini, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah melakukan audit investigatif. BPK juga telah meminta keterangan Basuki dalam melakukan audit investigatif tersebut. (Baca: Abaikan Tudingan Ahok, BPK Fokus Rampungkan Audit Investigatif Pembelian Lahan Sumber Waras)

Menurut Tjipta, Basuki sebenarnya seorang pemimpin yang berani dan tegas. Hanya, Basuki memiliki kelemahan dalam komunikasi politik.

Salah satu contoh buruknya komunikasi politik Basuki adalah ketika ia membantah hasil temuan BPK terkait potensi kerugian negara dalam pembelian lahan RS Sumber Waras.

"Semua instansi, kalau keluar audit dari BPK, semua menerima, kecuali Ahok yang super-aneh. Langsung dia tuding Ketua BPK, ada apa nih?" kata Tjipta.

Tjipta menilai, Ahok terlalu yakin pada dirinya sendiri sampai-sampai tak terima jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dituding melakukan pelanggaran. (Baca: Hadapi Rekomendasi BPK soal RS Sumber Waras, Ahok bak Makan Buah Simalakama)

Padahal, menurut dia, kemungkinan adanya pelanggaran pasti ada. Tjipta mencontohkan dugaan keterlibatan pejabat Pemprov DKI Jakarta dalam kasus dugaan korupsi uninterruptible power supply (UPS).

Dalam kasus ini, anak buah Basuki ditetapkan sebagai tersangka. "Ahok 1.000 persen percaya ini yang main DPRD. Sekarang sudah terbongkar ada satu atau dua pejabat DKI main kasus UPS, Ahok baru kaget," kata Tjipta.

Adapun kasus pembelian lahan RS Sumber Waras bermula dari temuan BPK. Lembaga audit eksternal tersebut menilai, pembelian sebagian lahan rumah sakit itu wanprestasi.

BPK menemukan adanya indikasi kerugian daerah sebesar Rp 191 miliar dalam pembelian sebagian lahan itu. (Baca: BPK Tak Akan Penuhi Permintaan Ahok)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com