Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temannya Tewas, Para Pengemudi Go-Jek Ramai-ramai Masuk Mal Sunter

Kompas.com - 10/12/2015, 06:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pengemudi Go-Jek mendatangi Mal Sunter, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (9/12/2015), yang menjadi lokasi tewasnya pengemudi Go-Jek bernama Septiyan.

Septiyan tewas ditusuk petugas parkir di tempat karaoke di mal tersebut.

"Polisi usut! Polisi harus usut! Nyawa teman kami memangnya murah! Usut!" teriak salah seorang pengemudi Go-Jek.

Para pengemudi Go-Jek yang sebagian besar mengenakan jaket hijau ini mengamuk atas kematian kawannya.

Mereka menunjuk-nunjuk ke arah lokasi meninggalnya Septiyan di sekitar loket tiket keluar area parkir Mal Sunter.

"Ini darah kawan kami, mana sekuriti di sini? Kenapa kabur? Teman saya mati," teriak salah seorang pengemudi.

Menghadapi para pengemudi Go-Jek yang mengamuk ini, polisi tampak kewalahan. Para pengemudi Go-Jek itu memarkir sepeda motornya di sembarang tempat sehingga menghambat arus lalu lintas.

Para pengemudi Go-Jek ini semakin panas ketika pengelola Mal Sunter tidak juga menemui mereka. Bahkan, pengemudi Go-Jek meminta rekaman CCTV di lokasi meninggalnya Septiyan.

Sementara itu, Kapolsek Metro Tanjung Priok Kompol TP Simangunsong tidak mengindahkan permintaan para pengemudi Go-Jek tersebut.

Ia menegaskan bahwa penyelidikan atas kasus pembunuhan Septiyan merupakan wewenang polisi. (Baca: Pengemudi Go-Jek Tewas Ditusuk Tukang Parkir Saat Menolong Kakaknya)

"Kamu ini cuma Go-Jek, mana mungkin melakukan penyelidikan seperti itu. Itu sudah tugas polisi, bukan tugas kamu. Yang kamu harus lakukan, kami memohon ya, saya pun memohon, (kalian) membubarkan diri. Ini pengunjung mal semua pada takut, arus lalin di sini macet karena kalian parkir hingga memakan setengah badan jalan," ucap Simangunsong.

Di tengah perbincangan antara para pegemudi Go-Jek dan Simangunsong, beberapa petugas sekuriti Mal Sunter bertubuh besar tampak memantau di dekat lokasi kejadian.

Para petugas sekuriti berseragam putih ini pun mengundang perhatian hingga menyulut emosi para pengemudi Go-Jek.

"Itu (petugas) sekuritinya! Tanggung jawab, teman gue mati, lo semua ke mana?" ujar salah seorang  pengemudi Go-Jek sambil menunjuk beberapa petugas keamanan berbadan kekar itu.


Pengunjung mal ketakutan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com