Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Ahok, Ini Keuntungan Operator Bus Terintegrasi dengan Transjakarta

Kompas.com - 19/12/2015, 20:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan sejumlah keuntungan jika operator bus bergabung dengan PT Transjakarta.

Salah satunya, Pemprov DKI Jakarta bakal menyediakan pool bagi bus milik operator. (Baca: ITDP: Bekukan Operator yang Tak Mau Gabung ke Transjakarta!)

"Kalau kamu enggak ada pool atau tempat, kami bisa sediakan," kata Basuki di gedung DPRD DKI, Sabtu (19/12/2015). 

Menurut dia, operator bus perlu diintegrasikan dengan Transjakarta untuk mengantisipasi kecelakaan karena sopir bus yang ugal -ugalan. 

Selain itu, Basuki menyebutkan bahwa operator bus sedang lebih untung jika bergabung dengan Transjakarta karena penerapan sistem pembayaran rupiah per kilometer.

Dengan sistem pembayaran per kilometer ini, pemilik bus tidak perlu memikirkan setoran. Pemprov DKI, menurut dia, akan memberi public service obligation (PSO) kepada PT Transjakarta untuk pembayaran rupiah perkilometer.

Sistem ini juga diyakini Basuki akan menjadikan sopir bus tidak ugal-ugalan demi mengejar setoran.

"Kami juga jamin service dan gaji sopir kami naikkan 2-2,5, bahkan 3,5 kali nilai UMP (upah minimum provinsi). Jadi kamu tinggal jalan saja," kata Basuki. 

Untuk sopir bus transjakarta single, Basuki menjanjikan gaji 2-2,5 kali nilai UMP 2016 atau sekitar Rp 6,2 juta.

Sementara itu, sopir bus gandeng dijanjikan gaji 3,5 kali nilai UMP 2016 atau sekitar Rp 10,85 juta. (Baca: Hanya Satu dari Lima Operator yang Siap Bergabung dengan Transjakarta)

"Supaya orang bisa lepas dari motor, jalur transjakarta akan kami sterilkan dan kami sudah beli separator. Kalian kalau jalan, enggak ada penumpang lebih bagus, keliling saja. Gaji ada, minyak dibayarin, service juga kami jamin," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com