Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Porter Lion Air Menghilang Setelah Kasus Pencurian Barang Penumpang Terungkap

Kompas.com - 06/01/2016, 18:47 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Setidaknya 18 porter Lion Air tercatat tidak masuk kerja tanpa kabar selama beberapa hari terakhir sejak terungkapnya pencurian barang penumpang di Bandara Soekarno-Hatta yang melibatkan porter.

Dalam kasus ini, Polresta Bandara Soekarno-Hatta telah meringkus dua porter dan dua petugas sekuriti Lion Air yang terekam kamera CCTV tengah mencuri barang di koper penumpang pada 16 November 2015 lalu. (Baca: Lion Air Mengaku Sudah Tahu Ada Sindikat Pencurian oleh Porternya)

"Ada 18 orang. Mereka yang tidak masuk kerja semuanya adalah porter, tidak ada satu pun (petugas) sekuriti," kata Direktur Operasional Lion Air Daniel Putut dalam keterangannya kepada pewarta, Rabu (6/1/2016).

Daniel mengaku telah menyerahkan data 18 porter tersebut kepada Polresta Bandara Soekarno-Hatta untuk ditelusuri lebih lanjut.

Pihak Lion Air sejauh ini belum mendalami dugaan keterlibatan 18 porter yang mendadak hilang setelah terungkapnya pencurian barang penumpang di bagasi pesawat Lion Air tersebut.

"Saya belum tahu informasi lebih lanjutnya, apakah itu porter senior atau tidak. Yang pasti, semuanya itu porter," tutur Daniel.

Secara terpisah, Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Aszhari Kurniawan mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Lion Air terkait 18 porter yang menghilang tersebut. (Baca: Berantas Porter Nakal, Polisi Akan Intensifkan Kerja Sama dengan Maskapai)

Data 18 porter dari Lion Air tersebut dinilai dapat memudahkan polisi untuk mengejar pelaku pencuri barang penumpang lainnya.

"Kami masih memburu pelaku lainnya, termasuk dugaannya terhadap 18 porter yang tiba-tiba hilang itu," ujar Aszhari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com