Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundup Narkoba Lebih Suka Gunakan Jalur Laut

Kompas.com - 08/01/2016, 12:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalur laut masih menjadi pilihan bagi penyelundup untuk memasukkan narkoba ke tanah air. Pihak Bea Cukai menemukan, jalur laut masih menjadi idola bagi dibandingkan dengan bandar udara.

"Dibanding bandar udara, jalur laut masih menjadi tren masuknya narkoba," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi, dalam jumpa pers di kantor Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (8/1/2016).

Meski tak menyebut detail masuknya narkoba melalui jalur lautnya, tetapi Heru menyatakan penangkapan jumlah narkoba yang masuk ke tanah air meningkat dua kali lipat dibanding tahun 2014.

"Penyelundupan narkoba yang ditangkap tahun 2015 sebanyak 699 kg narkoba, atau meningkat dua kali lipat di banding tahun 2014 sebanyak 316," ujar Heru.

Jalur laut menjadi pilihan para pengedar disamping banyaknya jalur tikus atau pelabuhan kecil, pengedar juga kerap menyamarkan melalui peralatan elektronik.

Misalnya, kata dia, dengan memasukkan narkoba di dalam mesin pemotong rumput. Oleh karena itu, Heru mengatakan pengawasan di laut akan ditingkatkan terus.

"Upaya ini juga sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo untuk menghentikan penyelundupan dan peredaran barang ilegal," ujarnya.

Selain narkoba, penindakan terhadap penyelundupan barang ilegal lain misalnya pada produk tekstil, komoditi, sembako, penyelundupan ikan, minerba, bahan bakar minyak (BBM) dan lainnya.

Khusus pengawasan laut, pihaknya mendapat dukungan dari 189 kapal patroli yang diterjunkan untuk mengawasi kasus penyelundupan tadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com