Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Asuransi Jiwasraya Akui Gembok dan Segel Rumah Diana di Tanah Abang

Kompas.com - 11/01/2016, 21:31 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyegelan di kediaman Diana (47) yang terletak di Jalan Taman Kebon Sirih 3 No. 9 RT 009/010, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat itu dilakukan oleh PT Asuransi Jiwasraya.

"Iya benar, itu dilakukan oleh pihak kami," ujar kuasa hukum PT Asuransi Jiwasraya Nurwidiatmo kepada Kompas.com, Senin (11/1/2016).

Nur menuturkan kasus ini telah bergulir sejak lama. Tepatnya, sejak Jiwasraya memperoleh sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) untuk jangka waktu 30 tahun, yakni sampai tahun 2024 nanti.

Menurutnya, status Diana hanyalah penyewa rumah. Hak sewa itu juga telah terjadi secara turun temurun. (Baca: Diana dan Keluarga Terkurung di Rumahnya sejak Lima Hari Lalu)

"Dia (Diana) hanya penyewa dan enggak punya surat apa pun. Kami sudah memberikan kelonggaran selama bertahun-tahun ini," ucap Nur.

Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan somasi sebanyak tiga kali, namun Diana tidak meresponnya.

"Kami kasih uang juga tidak mau. Dia malah nantangin dan menggembok dari dalam rumah," katanya.

Hingga akhirnya, Jiwasraya memutuskan untuk melakukan penyegelan rumah itu pada Rabu (6/1/2016) lalu. Saat disegel, posisi rumah itu tidak kosong, melainkan masih ada Diana beserta anggota keluarga lainnya.

Nur beranggapan, penyegelan ini dilakukan semata-mata hanya untuk menyelamatkan aset negara.

"Kami sama sekali tidak melakukan pelanggaran HAM," ungkap dia.

Ia menambahkan, saat ini kasus tersebut sudah sampai ke tingkat Mahkamah Agung.

"Sudah di MA dan sudah Inkracht juga. Intinya dia (Diana) harus meninggalkan rumah itu," sambung Nur.

Sebelumnya diberitakan, Diana beserta keluarganya terkurung di kediamannya sendiri sejak Rabu (6/1/2016). (Baca: "Kami Sudah Terkurung Tiga Hari di Dalam Rumah, Tolong Kami Pak Ahok...")

Hingga kini, pagar rumahnya masih dalam kondisi terikat rantai dan gembok. Diana mengatakan, ini merupakan upaya eksekusi ilegal yang dilakukan oleh PT Asuransi Jiwasraya.

Ia menuturkan, saat disegel rombongan preman, tentara, dan polisi berkumpul di depan rumahnya. Mereka berteriak-teriak dan melompati pagar lalu pintu dan jendelanya ditutup dengan menggunakan kayu. Pagar dan pintu garasi pun ikut digembok dari luar.

Menurut Diana, rumah ini telah ditempati keluarganya secara turun temurun sejak tahun 1946, yakni zaman kakeknya, R Moh Moechsin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com