JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan warga korban kebakaran di RW 004 dan RW 005, Kampung Bandan, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, mengungsi di beberapa lokasi. Tempat pengungsian yang ditetapkan pemerintah hanya diisi sebagian kecil warga.
Dari pantauan di lapangan, sekitar 46 keluarga berada di dua tenda pengungsi yang didirikan pemerintah. Jumlah orang yang berada di tempat ini sekitar 200 orang.
Di tenda pengungsian yang didirikan relawan di dekat lokasi kebakaran, puluhan warga juga terlihat mengungsi. Pengungsi paling banyak berada di kolong rel di belakang ITC Mangga Dua. Sebagian warga lain terlihat di sisi rel, tinggal beralas terpal, dan beratap sarung.
Di kolong rel, Siti Marfuah (54), janda beranak tujuh, tiduran di atas tumpukan barang-barangnya yang masih tersisa. Dia memilih lokasi pengungsian di bawah rel karena berada dekat tempat tinggalnya dulu.
"Kalau di tenda sana jauh. Barang-barang sudah telanjur di sini. Udah capek mau pindah-pindah," ujarnya, Rabu (27/1/2016).
Siti telah delapan tahun mengontrak sebuah rumah petak di RT 013 RW 005. Pedagang asongan ini sengaja memilih tempat tinggal di wilayah ini karena murah serta dekat dengan tempat berdagangnya di WTC Mangga Dua.
Aida (35) tidak tahu harus mengungsi ke mana. Semua barang miliknya habis tidak bersisa. Semalam, dia tidur bersama empat anak dan suaminya di teras tetangga yang tidak terbakar.
"Kalau buang air harus ke toilet umum yang harus bayar. Mana duit tinggal Rp 7.500. Semuanya habis. Ada yang hilang juga, entah diambil orang apa gimana," kata perempuan asal Subang ini.
Selasa siang, sekitar pukul 10.15, kebakaran besar terjadi di wilayah ini. Api dengan cepat menyambar bangunan yang terbuat dari bahan semipermanen.
Dalam dua jam, sedikitnya 200 bangunan habis terbakar di lahan milik PT Kereta Api Indonesia ini. Sebanyak 200 keluarga kehilangan tempat tinggal. Api diduga berasal dari kompor milik warga.
Lurah Ancol Sumpeno mengatakan, sebagian besar warga memang memilih mengungsi di luar tenda yang didirikan pemerintah. Apalagi, sebagian besar warga adalah pengontrak yang bekerja di sekitar Kampung Bandan.
"Kami tetap berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat agar warga bisa mendapat bantuan. Bantuan didistribusikan ke semua lokasi pengungsian. Kalau masih kurang, kami akan tambahkan," katanya.
Rabu ini, Pemkot Jakarta Utara mendistribusikan satu ton beras kepada warga. Selain itu, 40 selimut, 5 tikar, dan 10 dus makanan juga didistribusikan.
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di Harian Kompas edisi 27 Januari 2016 dengan judul "Pengungsi Kampung Bandan Tersebar di Beberapa Tempat".