Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bekasi Bantah Telat Serahkan Proposal Bantuan Keuangan

Kompas.com - 01/02/2016, 11:59 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, Pemerintah Kota Bekasi tidak terlambat dalam menyerahkan proposal bantuan keuangan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dia mengatakan, yang terlambat justru kota-kota mitra lainnya.

Pria yang akrab disapa Pepen ini mengatakan keterlambatan kota mitra lain menyebabkan proposal bantuan keuangan dari Pemkot Bekasi belum diproses oleh Biro Tata Pemerintahan Pemprov DKI.

"Jadi bukan kita yang telat. Permintaan dari Kota Bekasi sudah jauh-jauh hari tetapi Biro Tapem Pemprov DKI yang telat memasukan ke Bappeda karena menunggu permohonan bantuan dari kabupaten atau kota mitra lainnya," ujar Pepen ketika dihubungi, Senin (1/2/2016).

Pepen mengaku sudah berkonsultasi dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Sekretaris Daerah DKI Saefullah mengenai masalah ini. (Baca: Ahok: Kota Mitra Telat Masukkan Proposal Bantuan Keuangan)

Menurut dia, Pemkot Bekasi mendapat jaminan bahwa dana mitra untuk Bekasi akan dimasukkan di APBD Perubahan 2016.

Pepen juga menegaskan bahwa Pemprov DKI sudah menyampaikan komitmennya untuk membantu daerah mitra seperti Bekasi.

"Telah disampaikan oleh Gubernur DKI bahwa tidak menjadi persoalan sekiranya DKI harus membantu Rp 1 triliun pun, asalkan bermanfaat bagi masyarakat Kota Bekasi. Apalagi yang punya korelasi dengan DKI," ujar Pepen.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan alasan pembatalan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengalokasikan bantuan keuangan kepada kota mitra.

Basuki menyebut, kota mitra terlambat mengajukan proposal bantuan keuangan hingga Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 disahkan.

"Bukannya enggak jadi, tetapi dari (kota) mitranya terlambaat masukin (proposal bantuan keuangan) ke dalam KUA-PPAS," kata Basuki di Balai Kota, Senin (1/2/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com