Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut RSCM Akui Ada Operasi Transplantasi Ginjal, tetapi...

Kompas.com - 04/02/2016, 20:54 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menggeledah ruang rekam medis di Gedung Kencana Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.

Apa kata pihak RSCM terkait hal ini? Direktur Utama RSCM Dr Heriawan Soejono mengatakan, kegiatan Bareskrim adalah wajar dalam mencari barang bukti. Terlebih lagi, menurut dia, sudah ada tersangka dalam kasus ini.

"Nah, dalam proses pencarian barang bukti ke semua tempat yang memang ada barang bukti tersebut. Karena pasien itu dioperasi di rumah sakit, ya tentu barang bukti harus dicari di rumah sakit," kata Heriawan, di RSCM, di Jakarta, Kamis (4/2/2016).

Heriawan mengakui adanya pasien transplantasi di RSCM. Namun, ia membantah mereka sebagai korban.

Sebab, mereka adalah pasien sehat yang hendak melakukan transplantasi ginjal. Sejak 2009, menurut dia, RSCM sudah melakukan tranplantasi ginjal. Ia pun menepis dugaan bahwa RSCM terlibat kasus penjualan organ ini.

"Masalah-masalah memperjualbelikan itu sama sekali bukan urusan rumah sakit. Kalau ada orang ke rumah sakit, kami lakukan pengawalan ketat supaya dia baik. Itu saja," ujar Heriawan.

Dengan demikian, ia pun membantah bahwa pihaknya kecolongan. "Ini bukan masalah kecolongan atau tidak kecolongan, dan rumah sakit bukan pihak tertuduh," ujar Heriawan.

Heriawan menjalaskan, pihaknya mengikuti prosedur dalam melayani transplantasi ginjal bagi pasien. Pemeriksaan dilakukan kepada kedua pihak, baik donor maupun penerima. Pemeriksaan dilakukan dengan cepat.

"Kalau orang itu menghendaki dilakukan transplantasi ginjal maka tentu harus dilakukan proses verifikasi apakah yang bersangkutan itu memang membutuhkannya," ujarnya. (Baca: Geledah RSCM, Polisi Sita Dokumen Transplantasi Ginjal)

Kemudian, dalam proses verifikasi itu harus diperiksa oleh tim advokasi transplantasi. Tim tersebut melakukan tugasnya untuk melakukan penafisan yang tujuan utamanya adalah untuk mencegah supaya jangan sampai ada hal-hal yang tidak lazim dalam proses transplantasi.

Dengan demikian, tidak hanya pemeriksaan medis, tetapi didahului dengan pemeriksaan mengenai apakah benar pasiennya sudah tepat.

"Ketika itu sudah dapat dibuktikan baru dilakukan pemeriksaan klinis, medis, dan laboratorium untuk mendapati apakah secara medis pasien ini cukup sehat untuk melakukan operasi," ujarnya.

Sekali tranplantasi, biayanya bervariasi, tergantung ciri pasien. Biasanya biaya tranplantasi ginjal ada yang mencapai Rp 300 juta hingga Rp 400 juta. Ia membantah adanya mafia penjualan ginjal di rumah sakit yang dipimpinnya.

"Enggak tahu saya itu bukan di rumah sakit," ujarnya. (Baca: Mungkinkah Hidup Normal dengan Satu Ginjal?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com