Dia pun menyarankan kepada Ahok (sapaan Basuki) untuk belajar dari kepala daerah lain terkait kasus serupa.
"Jika ingin sukses menertibkan dan menata Kalijodo, Ahok harus belajar dari Sutiyoso saat menutup Kramat Tunggak, dan Bu Risma saat menutup Dolly di Surabaya," ujar Syarif kepada Kompas.com, Kamis (11/2/2016).
Artinya, semua upaya penertiban itu harus dilakukan dengan perencanaan yang matang. Supaya tidak terjadi bentrokan fisik waktu eksekusinya.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI sebaiknya mulai melakukan sosialisasi kepada warga Kalijodo sejak saat ini. Caranya dengan mengerahkan pejabat setempat untuk melakukan pendekatan dan dialog.
Jika mengikuti standar pemberian SP kepada warga Kalijodo, Syarif memperkirakan ada waktu 3 minggu sampai Pemprov DKI harus mengeksekusi paksa.
Selama waktu 3 minggu tersebut, kata Syarif, Pemprov DKI harus intens bekerja sama dengan pihak lain agar eksekusi berjalan lancar tanpa hambatan.
"Intinya, soal penutupan Kalijodo, Gerindra mendukung karena ini untuk kebaikan warga Jakarta. Tapi harus melibatkan tokoh-tokoh keagamaan untuk berdialog agar tidak terjadi bentrok fisik yang tidak perlu," ujar Syarif yang juga anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI.