Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walau Hujan Deras, Kawasan Grogol Kini Bebas dari Genangan

Kompas.com - 17/02/2016, 14:14 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kawasan Grogol, Jakarta Barat, khususnya di sekitar kampus Trisakti, menjadi langganan genangan ketika hujan deras mengguyur. Namun, genangan itu kini tinggal cerita.

Hujan yang mengguyur Jakarta pada Rabu (17/2/2016) pagi tadi tidak meninggalkan sisa genangan sedikit pun. Jika hujan, jalan hanya terlihat basah, arus lalu lintas pun tidak terganggu karena genangan.

Malvin, salah satu mahasiswa Trisakti, mengatakan, Februari 2015 lalu, jalan di sekitar kampusnya terendam genangan. Bahkan, pihak kampus sampai meliburkan perkuliahan.

"Sempet diliburin perkuliahan pas banjir. Soalnya selain kampus kebanjiran, akses menuju Grogol juga susah dilewatin karena jalan kebanjiran juga," kata dia di depan Kampus Trisakti, Jalan Letjen S Parman, Grogol, Jakarta Barat.

Alsadad Rudi Banjir yang menggenangi ruas Jalan S. Parman, tepatnya di depan Universitas Tarumanagara, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2014)
Menurut dia, kawasan tersebut tidak pernah tergenang air lagi. Saluran air dan kali di wilayah tersebut sering dibersihkan dari sampah oleh petugas kebersihan.

"Sering lihat petugas bersihin sampah di kali dan got. Jadi air jalannya lancar, enggak sampai meluap ke jalan," ucapnya.

Hal itu juga dibenarkan Thoib, pengusaha warung makan yang berada di Jalan Kyai Tapa, Petamburan, Jakarta Barat. Walaupun akhir-akhir ini sering dilanda hujan, tetapi tidak ada genangan di ruas jalan tersebut.

"Tahun kemarin sih warung saya sampai masuk air semata kaki. Tahun ini sih enggak. Di jalanan juga kalau hujan paling becek aja," ujarnya.

Menurut dia, banjir tahun lalu disebabkan saluran air tidak berjalan lancar. Banyak tumpukan sampah di dalamnya.

"Gotnya mampet, jadi air luber keluar. Buktinya sekarang setelah dibersihin terus jadi enggak banjir lagi," ujarnya.

Saipul (38), salah seorang sopir bajaj yang beroperasi di kawasan tersebut, menyatakan masih ada genangan air setelah kawasan tersebut diguyur hujan. Namun, genangan tersebut mengendap hanya di jalan yang berlubang.

"Paling jalan yang berlubang, Mas. Airnya jadi enggak jalan kayak yang di depan Terminal Grogol itu," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com