Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Kawasan Grogol Setelah Hujan Kini dengan Dua Tahun Lalu

Kompas.com - 18/02/2016, 05:02 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kawasan Grogol, Jakarta Barat, khususnya di sekitar kampus Trisakti, tidak lagi sama seperti dua tahun lalu. Kini, tidak tampak genangan air di kawasan tersebut setelah hujan deras mengguyur Jakarta pada Rabu (17/2/2016) pagi.

Arus lalu lintas di kawasan tersebut pada Rabu pagi pun terlihat lancar dan tidak terganggu karena genangan.

Kondisi ini berbeda dengan kondisi kawasan tersebut pada 2014. Kompas.com sempat mengabadikan gambar kawasan itu pada Januari dan Februari 2014. Tampak genangan air menutupi ruas jalan setelah hujan.

@merlynrinaldo Banjir di depan Universitas Trisakti, Grogol

Alsadad Rudi Banjir yang menggenangi ruas Jalan S. Parman, tepatnya di depan Universitas Tarumanagara, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2014)

Seorang mahasiswa Trisakti, Malvin, menyampaikan bahwa genangan air juga masih terlihat di kawasan Grogol pada 2015. Ketika itu, kata Malvin, jalan di sekitar kampusnya sempat terendam air.

"Bahkan, pihak kampus sampai meliburkan perkuliahan," kata dia di depan kampus Trisakti, Jalan Letjen S Parman, Grogol, Jakarta Barat, Rabu.

Pihak Trisakti ketika itu sempat meliburkan mahasiswanya karena kampusnya digenangi air. Akses menuju Grogol pun seolah terputus karena genangan air menutupi jalan. 


Namun, menurut Malvin, kini kawasan tersebut tidak lagi digenangi air. Saluran air dan kali di wilayah tersebut sering dibersihkan dari sampah oleh petugas kebersihan. 

"Sering lihat petugas bersihin sampah di kali dan got. Jadi air jalannya lancar, enggak sampai meluap ke jalan," ucapnya. 

Hal itu juga dibenarkan Thoib, pengusaha warung makan yang berada di Jalan Kyai Tapa, Petamburan, Jakarta Barat. 

Walaupun akhir-akhir ini sering dilanda hujan, menurut dia, tidak ada genangan di ruas jalan tersebut.

Sementara itu, tahun sebelumnya, warung makan Thoib sempat dimasuki air. 

"Tahun kemarin sih warung saya sampai masuk air semata kaki. Tahun ini sih enggak. Di jalanan juga kalau hujan paling becek aja," ujarnya.

Menurut dia, banjir tahun lalu disebabkan saluran air yang tidak berjalan lancar. Banyak tumpukan sampah di dalamnya.

"Gotnya mampet, jadi air luber keluar. Buktinya sekarang setelah dibersihin terus jadi enggak banjir lagi," katanya.

Saipul (38), salah seorang sopir bajaj yang beroperasi di kawasan tersebut, menyatakan masih ada genangan air setelah kawasan tersebut diguyur hujan belakangan ini.  

Namun, menurut dia, genangan tersebut mengendap hanya di jalan yang berlubang. 

"Paling jalan yang berlubang, Mas. Airnya jadi enggak jalan kayak yang di depan Terminal Grogol itu," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com