Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSK Lokalisasi Dadap Mengira Ahok yang Akan Gusur Mereka

Kompas.com - 04/03/2016, 06:10 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com – Kabar soal penggusuran kawasan lokalisasi di Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, sudah sampai pada telinga para perempuan pekerja seks di sana.

Mereka mengira kalau yang akan menggusur mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Padahal, lokalisasi Dadap masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Tangerang, dan yang merencanakan penertiban di sana adalah Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, bukan Basuki.

“Ini kan mau digusur juga sama Ahok (sapaan Basuki) bulan lima nanti,” kata Vina (bukan nama sebenarnya), salah satu perempuan pekerja seks di sana kepada Kompas.com, Rabu (2/3/2016) malam.

Vina mengaku tahu soal sepak terjang Basuki, terutama dalam peristiwa yang terjadi beberapa hari belakangan, yaitu penggusuran lokalisasi di Kalijodo, yang masuk wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Terhadap rencana penggusuran di tempatnya bekerja saat ini, tidak dikomentari lebih lanjut oleh Vina. Dia hanya ingin bekerja seperti biasa dan mendapatkan tamu seperti hari-hari sebelumnya.

“Udah enggak pusingin itu dulu mah saya, kerja saja yang penting, kumpulin duit,” ucap dia.

Kawasan lokalisasi Dadap disebut sebagai lokalisasi ilegal oleh Zaki. Selain itu, sebagian besar tempat di sana menduduki tanah milik PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta.

Nantinya, lokalisasi Dadap akan disulap dan diubah menjadi taman, masjid, dan pusat kuliner hidangan khas laut, karena letaknya yang dekat dengan Pantai Utara Jawa (Pantura) Tangerang dan cukup banyak nelayan di sana.

Pemerintah Kabupaten Tangerang juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membicarakan kemungkinan pembangunan rusun khusus nelayan di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com