Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalijodo, Kini, dan Nanti...

Kompas.com - 04/03/2016, 06:34 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak ada lagi cerita tentang kawasan Kalijodo yang terkenal akan hiburan malamnya.

Di hari keempat pasca-penertiban, Jumat (4/3/2016), tak tampak lagi bangunan di kawasan tersebut. (Baca: PSK Lokalisasi Dadap Mengira Ahok yang Akan Gusur Mereka).

Pemukiman warga yang berdiri di Kalijodo kini tinggal puing-puingnya. Hamparan puing itu terlihat jelas dari Jalan Kepanduan II dari kawasan Tambora, Jakarta Barat.

Hanya tinggal spanduk bertuliskan "lokasi ini akan dibangun ruang terbuka hijau, RPTRA, jogging track, dan lapangan futsal" yang berdiri dikawasan tersebut.

Garis polisi pun masih terbentang di Jalan Kepanduan II, kawasan Tambora, Jakarta Barat.

Namun, beberapa warga tetap santai melintasi area tersebut dengan sepeda motor ataupun berjalan kaki.

Kondisi Kalijodo sekarang seolah menjadi pemandangan baru bagi warga sekitar. (Baca: Membandingkan Lokalisasi Kalijodo dengan Dadap).

Beberapa warga duduk dan mengamati suasana Kalijodo, yang bangunannya sudah rata dengan tanah.

Tak jarang pula, pengendara sepeda motor dan pedagang keliling, berhenti sejenak untuk melihat langsung eskavator membersihkan puing-puing bangunan yang tersisa.

Kawasan Kalijodo juga tampak gelap gulita pada malam hari. Lampu penerangan yang semula menerangi kawasan tersebut, kini tidak ada lagi.

Dian Ardiahanni/Kompas.com Suasana Kalijodo pasca penertiban pada hari Senin lalu, Jakarta, Kamis (3/3/2016). Nantinya, lahan ini akan dibuat menjadi taman berkonsep ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).
Hanya tinggal sebuah tiang penunjuk tanda perbatasan antara wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat yang masih berdiri kokoh pada tempatnya.

Secara kasat mata, tak sedikit pun tampak kerusakan pada tiang tersebut. Selain itu, lebih dari lima eskavator tampak pula bersiaga di Kalijodo.

Beberapa alat berat tersebut difungsikan hingga sore hari. Sejumlah anggota polisi terlihat berjaga-jaga di sekitar area tersebut. (Baca: Tak Ada Eks PSK Kalijodo yang Daftar untuk Ikut Binaan).

Jika tahap pembersihan lahan ini sudah selesai, maka kawasan Kalijodo akan segera dibangun menjadi taman mirip dengan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).

Namun, ukurannya jauh lebih besar dibandingkan RPTRA lainnya. RPTRA di Kalijodo itu akan dilengkapi dengan fasilitas olahraga, mushala, dan toilet.

Dian Ardiahanni/Kompas.com Salah seorang pengumpul besi melintasi kawasan Kalijodo, Jakarta, Kamis (3/3/2016). Nantinya, kawasan ini akan dibangun menjadi taman berkonsep seperti ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).
Nantinya, taman itu juga akan ditanami 15 jenis pohon lokal, di antaranya adalah pohon flamboyan, kecrutan, nyamplung, matoa, bintaro, kamboja, tembusu, ketapang kencana, jambu bol, maja, rukem dan sawo manila.

"Kalau tidak ada hambatan, saya harap lima bulan selesai. Dibersihkan dulu kalinya. Tanam tanaman. Ya mundur-mundurnya hujan segala macam, mundur satu bulan jadi enam bulan," kata Basuki Tjahaja Purnama 'Ahok' di Balai Kota, Senin (29/2/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com