Selokan yang ada di Jalan Medan Merdeka Selatan adalah selokan yang termasuk dalam golongan saluran penghubung. Berdasarkan peta catchment Kecamatan Gambir, selokan di Jalan Medan Merdeka Selatan diberi keterangan sebagai saluran penghubung Merdeka Selatan.
Pada peta ini, terlihat bahwa saluran berhulu di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, sedangkan muaranya berada di Kali Abdul Muis.
Sebelum terbuang di Kali Cideng, air dari saluran penghubung Merdeka Selatan lewat terlebih dahulu mengalir di saluran penghubung Budi Kemuliaan.
Dalam penyisiran di selokan Jalan Medan Merdeka Utara pada Kamis (3/3/2016) kemarin, petugas hanya mendapati endapan lumpur yang sudah mengeras.
Dinas Tata Air sendiri sudah melaporkan temuan tersebut ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama meyakini keberadaan bungkus-bungkus kabel tersebut adalah bagian dari sabotase untuk menjatuhkan dirinya.
Seperti Ahok, Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendrawan juga meyakini kulit-kulit kabel yang ditemukan di sepanjang selokan Jalan Medan Merdeka Selatan sengaja dibuang oleh pihak yang memasang kabel.
Karena, jika mengacu pada jumlah yang ditemukan, ia tak yakin kulit-kulit kabel tersebut dibawa oleh aliran air.
"Saya yakin sengaja dibuang. Tidak mungkin kalau tidak disengaja. Tidak mungkin kebawa air. Kalau kebawa air jumlahmya seberapa sih. Ini udah ton-tonan. Sudah sampai 17 truk," kata Teguh di kantornya, Kamis (3/3/2016).
Meski yakin bungkus kabel sengaja dibuang, Teguh enggan berspekulasi mengenai pemilik maupun asal kulit kabel tersebut. Ia hanya memperkirakan jika dibuang dari hulu, maka kemungkinan kamera pengawas atau CCTV yang ada di depan Kedubes AS sudah dapat merekamnya.
"Karena salurannnya tertutup semua di depannya, kalau sampai ada yang menimbun, CCTV mereka (Kedubes AS) pasti sudah memantau," kata Teguh.