Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bisa Saja Konflik yang Dilakukan Pak Ahok dengan DPRD adalah Upaya Pemberesan"

Kompas.com - 17/03/2016, 21:14 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kerap berkonflik dengan DPRD, dinilai tidak selamanya negatif.

Menurut pengamat politik dari Universitas Nasional Ansy Lema, bisa saja konflik antara DPRD dan Basuki ini merupakan bagian dari pembenahan Jakarta.

"Karena bisa saja konflik yang dilakukan Pak Ahok, ini upaya pemberesan. Kegaduhan yang dimunculkan ini adalah upaya untuk pembenahan," kata Ansy usai diskusi bertema "Kursi Panas DKI 1 Tanpa Dukungan DPRD, Berhasilkah?" di Warung Komando, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2016).

Dia mencontohkan munculnya isu begal APBD yang memicu keributan antara Basuki dengan DPRD DKI beberapa waktu lalu. (Baca: Ahok Dinilai Gagal karena Hubungannya dengan DPRD Tak Harmonis ).

Terkait masalah ini, kata dia, Basuki menginginkan agar anggaran dapat didistribusi atau dialokasikan secara tepat sasaran dan transparan.

Sebaliknya, Ansy menilai bahwa relasi eksekutif dan legislatif yang harmonis belum tentu sehat.

"Kita lihat di pemda-pemda ada yang ujung-ujungnya melibatkan pola perilaku koruptif," ujar Ansy.

Meskipun demikian, Ansy menilai bahwa idealnya relasi yang terbangun antara eksekutif dan legislatif adalah kerjasama bersinergi dalam membangun Jakarta.

"Tentu kita berharap ada kerja sama sinergi yang sifatnya kolektif kolegial. Yang ujung-ujungnya ini bagi pembangunan DKI Jakarta. Asal jangan yang kongkalikong," ujar Ansy.

Dia juga menepis anggapan yang menilai bahwa hubungan legislatif dan eksekutif yang tak harmonis menjadikan penyerapan APBD rendah sehingga pembangunan terhambat.

Menurut Ansy, Basuki telah banyak membangun Jakarta.

"(Sekarang) pembangunan kita lihat terjadi di mana-mana dan Pak Ahok itu setelah orang bilang dalam tanda petik dia membuat ribut gaduh, yang dia bangun adalah sistem," ujar Ansy.

"Menyangkut e-budgeting, e-goverment, normalisasi, Jakarta Smart City, semua, jadi sistem yang dia bangun. Yang sebelum-sebelumnya itu tidak dilakukan para pendahulunya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com