Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril: Bidaracina Juga Saya yang Bela, Cuma Tidak Jadi Berita

Kompas.com - 27/03/2016, 08:07 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yusril Ihza Mahendra mulai melakukan pendekatan dengan warga terkait rencananya mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Kini, Yusril berencana membela warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, yang akan terdampak penggusuran oleh Pemprov DKI Jakarta.

Kepastian ini disampaikan Yusril setelah bertemu dengan warga Luar Batang pada Jumat (25/3/2016) malam.

Yusril mengaku dirinya dan tim masih merumuskan pengkajian status tanah. (Baca: Yusril Siap Ketemu Ahok Bicarakan Penggusuran di Luar Batang)

Warga secara langsung memberikan kuasa kepada Yusril dan tim untuk menyelesaikan persoalan tanah di Luar Batang.

"Rakyat disuruh pergi tanpa sosialisasi terlebih dahulu," ujar Yusril di Kopi Bangi, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (26/3/2016).

Di Luar Batang sendiri, ada 5.000 warga yang akan terdampak penggusuran Pemprov DKI Jakarta.

Di samping itu, Yusril mempertimbangkan persoalan sensitif terkait penggusuran ini, yakni adanya makam keramat dari Al Habib bin Abubakar Alaydrus di Luar Batang sejak 1700-an.

Mantan Menteri Sekretaris Negara itu menegaskan, Pemprov DKI tak bisa sewenang-wenang menggunakan kekuasaannya untuk menggusur warga dan memindahkan ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Menurut Yusril, selain mempertimbangkan penggusuran karena untuk jalur hijau, pemerintah  harus memikirkan nasib warganya.

"Di dalam Perda Tata Ruang memang bisa dikatakan akan dijadikan jalur hijau. Tetapi, ketika diimplementasikan, harus didiskusikan dengan masyarakat sekitar dan pemerintah harus membayar ganti rugi," kata dia.

Kendati demikian, Yusril mengakui, langkah pembelaannya terhadap warga Luar Batang ini akan memunculkan persepsi bahwa ia tengah berkampanye.

Yusril mengaku tak bisa serta membantah persepsi tersebut. (Baca: Yusril: Jika Rakyat Kehendaki Saya yang Harus Presiden, Siapa Bisa Larang?)

"Namanya persepsi orang, saya tidak bisa membantah sebab kalau orang seperti saya apa saja yang saya lakukan tidak ada yang benar," ujarnya.

Pakar hukum tata negara ini mengaku kerap membela rakyat, tetapi tak diketahui publik.

Beberapa perkara tersebut antara lain membela seorang nenek di Gianyar hingga ke Mahkamah Agung.

"Bidaracina juga saya yang bela, cuma tidak jadi berita. Orang menjadi tidak tahu, bukan tidak ada," kata Yusril.

Untuk kasus Luar Batang, kini Yusril menegaskan akan berhadapan langsung dengan Pemprov DKI Jakarta.

"Jadi, saya akan mewakili masyarakat daerah itu, dan mulai hari ini saya berhadapan dengan Pemerintah DKI," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com